Lihat ke Halaman Asli

Kibas

Pemuda desa.

Untuk Bintang

Diperbarui: 12 Juli 2021   23:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam membalut ranjang tidurmu,
juga pikiranmu.
Serupa selimut yang acuh,
mengapa ia tercipta?

Bintang serupa bukti cinta kasih.
Bulan berpuisi indah nan fasih.
Aku di bawah sini mengetukmu,
di bawah malam yang lingsir.
Mengapa kau tak jua hadir?

Asmara kian membias, amat benderang.
Mendobrak brutal ke dalam diri.
Tanpa berkelakar hingga menghilang,
kau menjelma bintang jauh tak kumiliki.

Lagi,
Aku di bawah sini mengetukmu,
di bawah malam yang lingsir.
Mengapa kau tak jua hadir?

Sedang bulan berpuisi,
aku memandangmu tanpa bukti.

Kibas
Malang, Juli 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline