Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Ridho

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

Bantu Pencatatan Data Posyandu, Mahasiswa KKN Undip Ciptakan Sistem Pencatatan Berbasis Digital

Diperbarui: 14 Agustus 2022   23:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Semarang(12/08) -- Mahasiswa Universitas Diponegoro yang tergabung dalam TIM II Kuliah Kerja Nyata (KKN) Undip menggelar Pelatihan Digitalisasi Data Posyandu di Balai RW 04, Kelurahan Mlatiharjo pada Jumat, (12/08). Kegiatan tersebut diselenggarakan kepada kader Posyandu RW 04 sekitar pukul 09.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 11.00 WIB. 

Pada kegiatan tersebut, mahasiswa TIM II KKN Undip juga turut mengundang Dr.Cahya Tri Purnami, S.KM., M.Kes. sebagai salah satu pemateri pelatihan.

Sebagai pemateri pertama, Cahya menyampaikan dua materi penting berkenaan dengan stunting dan penyakit tidak menular. Berkenaan dengan stunting, Cahya menjelaskan bahwa ada kekeliruan persepsi yang terjadi di tengah masyarakat. Menurutnya, stunting bukanlah suatu diagnosa penyakit, melainkan merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menyatakan masalah khusus yang berdampak panjang pada anak.

"Banyak masyarakat yang mungkin salah memahami bahwa stunting adalah penyakit. Sejatinya, stunting hanyalah istilah yang digunakan untuk menyatakan masalah khusus yang biasanya ditandai dengan kondisi tinggi badan seorang anak yang kurang apabila dibandingkan dengan umurnya," ujarnya.

Berkenaan dengan hal tersebut, Cahya juga menjelaskan bahwa kondisi stunting akhirnya dapat menciptakan suatu lingkaran setan akan efek buruknya. Efek buruk tersebut akhirnya terus berputar hingga menurun ke generasi selanjutnya.

"Dari seorang anak yang mengalami stunting, maka kemampuan kognitif anak tersebut berpotensi terganggu. Selanjutnya, hal tersebut akan berpengaruh pada kurang berprestasinya anak di sekolah yang ujungnya mengakibatkan kurangnya penghasilan di masa depan. Karena kekurangan ekonomi, maka kemungkinan dapat lahirlah pula generasi yang terancam stunting lagi," tuturnya.

Setelah pemaparan Cahya, acara dilanjutkan dengan pengenalan sistem pencatatan digital yang diperkenalkan oleh Koordinator TIM II KKN Undip Kelurahan Mlatiharjo, Erlangga Putra Aidifia. Erlangga menjelaskan bahwa hadirnya sistem digital ini semata-mata dibuat untuk mempermudah pencatatan posyandu yang selama ini dilakukan menggunakan tulis tangan. Dengan begitu, maka pencatatan akan menjadi lebih efektif dan efisien.

"Sistem ini dibuat dengan tujuan agar pencatatan posyandu menjadi lebih efektif dan efisien. Kalau mungkin selama ini ibu-ibu harus berulang kali bolak balik pindah dari satu kertas ke kertas lain dalam mencatat, kali ini ibu-ibu cukup meng-input data sekali lalu data tersebut sudah otomatis terintegrasi ke pencatatan lainnya," tuturnya.

"Sistem pencatatan digital ini sejatinya merupakan sebuah sistem berbasis aplikasi excel yang didesain agar suatu pencatatan dapat terintegrasi dengan catatan lainnya. Dengan begitu, ketika ibu-ibu ada salah dalam meng-input data, maka data tidak perlu harus dihapus dan diganti berkali-kali, melainkan cukup dalam satu klik saja," lanjutnya.

Berkenaan dengan program tersebut, Ari selaku kader Posyandu RW 04 mengucapkan rasa terima kasih kepada mahasiswa KKN selaku penyelenggara kegiatan. Ari juga turut menyampaikan bahwa sistem digital ini merupakan opsi yang baik untuk segera dipertimbangkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline