Lihat ke Halaman Asli

Muhardi

Penulis

Sumbar Tak Cocok Jadi Daerah Istimewa Minangkabau

Diperbarui: 24 Maret 2021   12:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Provinsi Sumatera Barat selama ini terkenal dengan keberagamannya banyak suku bahkan agama hidup berdampingan disini , mulai dari mayoritas suku minangkabau, mandailing, jawa, tionghoa bahkan mentawai. Sumatera Barat sendiri memang tidak bisa di lepaskan dengan sejarah minangkabau, daerah ini banyak di perjelas pada kepemimpinan Adityawarman yang merupakan salah satu tokoh penting Minangkabau. Keberadaan Minangkabau secara dominasi memang lebih kuat dibanding suku lain, namun perlu di ingat keberadaan suku lain tersebut juga sudah begitu lama di negeri ini.

Beberapa waktu lalu ada pengusulan perubahan nama provinsi sumatera barat menjadi daerah istimewa minangkabau yang di usulkan tokoh-tokoh Sumbar tentu menimbulkan perbedaan pandangan dimasyarakat ada yang setuju ada pula yang tidak. Penolakan sudah terjadi salah satunya dari tokoh pemuda Mentawai karna menganggap mentawai tidak cocok dan bukan suku minang. Sama hal beberapa wilayah yang lain nya yang kini hidup berdampingan dengan suku yang berbeda salah satunya Pasaman, 2 suku besar yaitu minang dan mandailing sudah hidup berdampingan ratusan tahun lamanya apakah harus di kesampingkan juga..

Saya menilai urgensi perubahan nama provinsi ini pun tidak teralu penting ,untuk eksistensi orang luar pun sudah mengenal bahwa tanah minangkabau itu di Sumatera Barat,serta di artikel-artikel sudah banyak yang menjelaskan soal minangkabau. Kementrian dalam negeri juga telah mengatakan bahwa jika terjadi perubahan cukup banyak pula nanti perubahan administrasi, mulai dari administrasi kependudukan hingga yang lainnya . Itu membutuhkan biaya yang amat besar di tambah lagi negara saat ini sedang defisit anggaran dan tidak memungkin mengucurkan anggaran untuk perubahan status ini.

Kita apresiasi niatan tokoh-tokoh di Badan Persiapan Provinsi Daerah Istimewa Minangkabau (BP2 DIM) yang telah menyelesaikan naskah akademik dan sudah di ajukan ke DPR ,namun harapannya dapat di pertimbangan lagi pakailah azas kesetaraan untuk semua suku di Sumatera Barat ini, kita menjujung tinggi keberagaman yang rukun di tanah minangkabau ini . 

Adapun Saran saya dalam pembahasan ini melibatan Pemuda, Kampus serta tokoh dari berbagai suku di Sumatra Barat supaya apapun hasilnya di kemudian hari
tidak memuncukan gejolak di masyarakat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline