Lihat ke Halaman Asli

Muhapi Channel

Guru SMAN 22 Jakarta

Meningkatkan Etos Kerja

Diperbarui: 7 Juni 2024   11:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: dokpri

Pada hari jum'at tgl, 07 Juni 2024, SMAN 22 Jakarta melaksanakan traning motivasi etos kerja pendidik dan  tenaga kependidikan.  Pada kesempatan ini sebagai nara sumber adalah Bpk.Harlan Purwanto.  Traning ini dilaksanakan dengan harapan warga sekolah mempunyai etos kerja yang tinggi untuk meningkatkan kualitas kerja SMAN 22 Jakarta.

Menurut Bpk.Harlan Purwanto bahwa Ilmu itu dimanapun ada, tinggal bagaimana kita bisa dengan sungguh-sungguh mengambil pelajaran dari sekitar kita.  Baik di sekolah, di lingkungan masyarakat, di tempat kerja dan dimana pun erdapat ilmu yang bisa kita ambil.

Berbicara tentang etos kerja ternyata etos kerja itu bisa menular, contohnya ketika orang tua mempunyai etos kerja yang tinggi maka biasanya anaknya juga memepunyai etos kerja yang tinggi karena akan tertanam di dalam alam bawah sadarnya apa yang dilihat dari orang tuanya.  Begitupun ketika guru mempunyai etos kerja yang tinggi maka murid juga akan mempunyai etos kerja yang tinggi dengan bentuk semangat belajar yang tinggi.

Sebelum membahas lebih lanjut etos kerja, kita bahas dulu tentang potensi unik yang dimiliki oleh manusia.  Potensi itu diantaranya naluri, fisik dan pemikiran.  Potensi itu sangat luar biasa namun secara umum manusia baru menggunakan potensi tersebut 50% saja.  Maka manusia harus mempunyai mindset yang baik tentang potensi dirinya. Sehingga perlu diberikan tantangan yang menstimulus potensi yang ada di dalam diri manusia muncul dengan maksimal. 

Pada saat manusia mampu memaksimalkan potensi tersebut maka akan menjadi powerful person.  Untuk mendapatkan powerful person maka diawali dari pikiran dan perasaan, ketika mempunyai pemikiran dan perasaan yang positif akan menghasilkan perilaku (attitude) yang baik.  Ketika seseorang yang mempunyai perilaku yang baik akan memunculkan trust & respect dari orang lain.

Perlu dipahami juga dalam proses pembentukan nasib,  bahwa nasib dipengaruhi oleh karakter.  Sementara karakter dipengaruhi kebiasaan, kebiasaan dipengaruhi tindakan dan tindakan dipengaruhi oleh pikiran dan perasaan.  Jadi kembali kepada pemikiran dan perasaan yang harus positif.  Maka jika kita sedang dalam posisi perasaan yang negatif maka segera kembali kepada energi yang positif. 

Pengertian etos kerja menurut Darodjat adalah merupakan seperangkat perilaku positif dari fondasi yang mencakup motivasi yang menggerakan mereka, karakteristik utama, spirit dasar, pikiran dasar, kode etik, kode moral, kode perilaku, sikap-sikap, aspirasi, keyakinan-keyakinan, prinsip-prinsip dan standar-standar (Sinamo, Darodjat, 2015 : 77).

Terdapat beberapa faktor penyebab etos kerja rendah yaitu merasa bekerja suatu hal yang membebani, kurang/tidak menghargai hasil kerja, kerja menjadi penghambat dalam memperoleh kesenangan, kerja menjadi suatu keterpaksaan, kerja hanya dihayati sebagai rutinitas hidup, stress terus menerus.  Jika seseorang mempunyai faktor-faktor tersebut maka etos kerjanya akan cendrung rendah.

Sedangkan faktor-faktor yang menyebabkan etos kerja tinggi diantaranya yaitu memiliki motivasi kerja yang tinggi (niat), memiliki orientasi ke depan, moralitas dan keseriusan dalam bekerja, kerja keras, disiplin, hemat dalam mengunakan aset, sederhana, tekun dan ulet.

Berikut 3 tahap menumbuhkan etos kerja

1. Membangun visi diri yang berarti

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline