Tema Pendidikan pada Debat Capres ke-5
Debat calon presiden dan wakil presiden adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh KPU. Debat ini bertujuan agar para calon presiden dan wakil presiden bisa mensosialisasikan visi dan misinya ketika menjabat nanti. Sehingga masyarakat bisa menilai siapa yang layak untuk mereka pilih.
Tadi malam (4/2/2024) berlangsung debat calon presiden yang ke 5 di JCC Senayan, Jakarta. Saya bersama anggota kelurga menyaksikan lewat siaran TV. Dalam acar debat tersebut, setiap calon presiden diberikan kesempatan memaparkan visi dan misi mereka. Setiap calon presiden mempunyai visi dan misi yang bagus. Karena saya yakin bahwa dari semua calon presiden mempunyai niat yang baik yaitu menjadikan Indonesia menjadi negara yang lebih maju dan rakyatnya lebih sejahtera.
Saya sebagai seorang pendidik menantikan visi dan misi capres tentang pendidikan. Ternyata setelah melalui undian dari panelis, tema yang harus disampaikan oleh calon presiden tentang pendidikan jatuh pada capres no.1 yaitu Pak. Anies Baswedan.
Menurut beliau pemerintah harus merubah cara pandang soal pendidikan dan jangan menganggap bahwa pengeluaran dibidang pendidikan sebagai sebuah biaya (cost), melainkan sebuah investasi yang akan menghasilkan SDM yang unggul dan eskalator sosial ekonomi.
Beliau juga menyatakan bahwa, "Negara jangan pelit terkait investasi pendidikan, dan jangan pelit dengan guru". Pemerintah harus memperhatikan kesejahteraan pendidik dan sertifikasi guru dipercepat agar mereka bisa fokus mengajar dan tidak dibebani administrasi yang menjerat.
Beliau juga menekankan agar para pendidik diberikan penghargaan diantaranya adalah guru dan dosen dibebaskan dari pajak bumi dan bangunan (PBB). Selain itu penghargaan kepada para pendidik dengan memberikan bea siswa pada anak guru dan dosen.
Dari capres no. urut 2 Bapak. Prabowo juga menekankan agar kebocoran dana pendidikan harus ditangani dengan baik serta memperbaiki sistem pendidikan yang masih kurang baik. Begitupun yang disampaikan capres no.urut 3 Bapak Ganjar, memperbaiki fasilitas pendidikan yg disediakan pemerintah serta pemerintah memberikan gaji pendidik sesuai UMP.
Pada sesi tanya jawab antar capres giliran Pak Anies Baswedan yang bertanya kepada capres no.urut 3 Bapak. Ganjar tentang biaya UKT yang mahal. Capres Bapak.Ganjar menjawab bahwa liberaliasi pendidikan harus dihentikan, tidak diberikan beban biaya yang mahal kepada mahasiswa. Sejalan dengan itu capres no.urut 2, Bapak Prabowo juga menyatakan bahwa harus diberikan akses pendidikan tinggi yang murah.
Kesimpulan dari debat capres ke lima ini yang berkaitan dengan pendidikan semuanya capres mendukung tentang pentingnya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, dengan cara meningkatkan kesejahteraan pendidik, fasilitas pendidikan dan biaya pendidikan yang terjangkau. Semoga di masa depan pendidikan di Indonesia semakin maju.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H