Lihat ke Halaman Asli

28 Oktober, Pemoeda!

Diperbarui: 17 Juni 2015   19:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tepatpadatanggal 28 oktober 86 tahun yang lalukongrespemudakedua yang dilaksanakan di Jakarta yang kalaitubernama Batavia yang menhasilkan 3 butir yang dinamakansumpahpemuda yang berisisebagaiberikut :

1.Kami poetradanpoetri Indonesia, mengakoebertoempahdarahjangsatoe, tanah air Indonesia.

2.Kami poetradanpoetri Indonesia mengakoeberbangsajangsatoe, bangsa Indonesia

3.Kami poetradanpoetri Indonesia mendjoendjoengbahasapersatoean, bahasa Indonesia.

Butir-butirkalimattersebutmasihmenggunakanejaan van Ophuysendanmasihdapatkitalihatterukirpadaprasasti di dinding Museum SumpahPemuda. Walauhanyasebataskalimatnamunkalimat-kalimattersebut yang meresaphinggakinidalamnuraniseluruhpemudanusantara yang telahmenjadikannyagagahberaniuntukmencobakritisdalambersikapdanmengamatiketimpanganyangmungkinsajaterjadidalamranahbirokrat.

Teringatkembalidenganperkataan Bung Karno yang kuranglebihsepertiberikut “beriakusepuluhpemudamakaakanakugoncangkandunia” bercerminpadaperkataantersebutditambahlagidengansemangatpemudapadamasahindiabelanda yang beranimengadakankongresdanmenghasilkanbutir-butirsumpah yang secaratidaklangsungtelahmemantikkalanganpemuda yang tergabungdalamaliansibernamaCipayung yang terdiridaribeberapaorganisasikemahasiswaanseperti PMII (pergerakanmahasiswaislam Indonesia), HMI (HimpunanMahasiswa Islam), dll.

Bertempat di nol kilometer merekamengadakanaksidamaidengancara yang sangatmenarikmerekamembentuklingkaranYang tepatnyaberada di sebelahlampumerahnol kilometer merekamengisiaksidenganmembacapuisibertemakankenegaraan yang disampaikandenganpenuhpenghayatan, melakukanteaterikal yang menggambarkankehidupankampus, bernyanyilagukemerdekaandanlagu-lagu yang bertajuk pro rakyat, hinggaberorasimenyampaikanaspirasitentangpandanganmerekatentangpemudamasakini yang secaratidaklangsungtelahterjajaholehhegemoniwesternisasidengankemajuanteknologinya yang menciptakananakmudaapatisbutaakankehidupansocialsekitarnyasampai-sampaimelupakansemangatpemudapadamasapenjajahandulu.

Takberhentidisitusajamerekajugamelakukantandatangandiataskain yang bertuliskan “AliansiAnakBangsa” walaupunsayasendiritidaktahuapamotivasimelakukantandatangantersebutnamunhalinisecaratidaklangsungtelahmembuktikanbahwakitaberadadalamsatunaunganwalaupunberbedadalamhalbendera, agama, ras, suku, bahasadaerahnamunkitasemuadisatukanoleh Indonesia danseharusnyakitamenjadikanperbedaantesebutsebagaiwarna-warnidalampersatuan.

Memangsemangatsumpahpemudatakluntur, bukanhanyadarialiansiCipayungsaja yang melakukanaksi di nol kilometer namundarikalanganlain pun turutmeramaikanharisumpahpemuda. Dan terjaditumpahruah di sepanjangjalanmalioborosampainol kilometer, diawaliolehorganisasi KAMMI yang membentukgarislurustepat d tengahperempatannol kilometer kemudiandilanjutkanolehmahasiswadarisalahsatuperguruantinggi di Yogyakarta.Namunaksi yangmerekalakukandengancara yang berbedadanmungkindianggapmenggangguolehsebagianmasyarakatkhususnyaparapenggunajalan yang kalaitumembeludakkarenamerekamelakukanaksipada sore haridanitubertepatanpada jam pulangkantorataupunpulangsekolah. Merekamelakukanaksidengancaraberjalanmelaluijalanmalioborodanberhentiuntukmembentuk lingkarantepat di tengahperempatannol kilometer takhanyasampaidisitumerekajugamelakukanaksibakar ban. Untungnyahalitutidakmemantikkericuhanyang ditakutkanberujungpadamemanasnyakeadaan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline