Irukandji, hewan kecil nan berbahaya ini merupakan ubur-ubur dari kelas Cubozoa atau biasa disebut dengan box jellyfish. Hewan ini menjadi salah satu hewan mematikan di dunia, menyebabkan beberapa tempat wisata tutup akibat wisatawan yang masuk rumah sakit atau hampir tewas akibat terkena sengatan ubur-ubur dan menyebabkan sindrom Irukandji.
Hal tersebut menyebabkan kerugian pada beberapa industri, diduga estimasi kerugian akibat ubur-ubur ini mencapai 65 juta dollar pada industri wisata. Selain itu, ubur-ubur Irukandji menjadi salah satu masalah kemanan dan kesehatan pada industry perikanan, lobster, permata dan pertambangan di laut. Rahasia apakah yang menyebabkan ubur-ubur ini menjadi hewan yang paling ditakuti di dunia? Yuk disimak penjelasan di bawah ini!
Morfologi Ubur-ubur Irukandji
Ubur-ubur Irukandji merupakan kelompok spesies ubur-ubur Irukandji yang menyebabkan sindrom Irukandji. Sindrom Irukandji menyebabkan pasien meninggal dalam 20 menit akibat serangan jantung setelah disengat ubur-ubur ini. Spesies ubur-ubur Irukandji tersebar hingga 25 spesies. Ukuran tersebut umumnya sebesar biji kacang (ukuran paling kecil) dan seukuran silet (ukuran paling besar)
Bentuk ubur-ubur Irukandji memiliki bentuk bulat hingga kotak dengan sel penyengat atau nematosit. Sel nematosit memiliki bentuk dan ukuran bermacam-macam pada masing-masing spesies ubur-ubur. Sel inilah yang memiliki neurotoksin yang kuat yang menempel pada kulit manusia dan menyebabkan sindrom Irukanji.
Perilaku Ubur-ubur Irukandji
Saat siang hari atau saat berada di permukaan, ubur-ubur Irukandji tidak tertarik pada cahaya, namun saat malam hari ubur-ubur Irukandji menunjukan perilaku yang sebaliknya. Ubur-ubur tersebut mengikuti cahaya mobil, penyelam scuba, dan lampu mercusuar. Akibatnya, banyak industri perikanan dan wisata malam mengambil langkah preventif untuk menghindari kecelakaan akibat tersengat ubur-ubur Irukandji. Namun bagaimana hal tersebut dibuktikan?
Tahun 1966, Barnes menemukan perilaku ubur-ubur Irukandji mengikuti arah cahaya saat malam hari, walaupun kemudian ubur-ubur tersebut berhenti mengikuti sumber cahaya saat cahayanya hilang atau padam.
Penelitian selanjutnya tahun 2005 oleh Gershwin melihat bahwa ubur-ubur Alatina mengikuti cahaya perahu dan cahaya penyelam scuba. Salah satu kasus seperti di Hawai, ubur-ubur Irukandji muncul ke permukaan 8-12 hari setelah bulan purnama setiap bulan. Ubur-ubur tersebut mengikuti cahaya walaupun keberadaan mangsa tidak ditemukan.
Umumnya, ubur-ubur Irukandji memakan larva ikan atau udang-udangan kecil. Ubur-ubur Irukandji dengan berukuran kecil memakan udang-udangan kecil dan ubur-ubur Irukandji berukuran besar memakan larva ikan. Ubur-ubur Irukandji umumnya memakan larva ikan yang sangat cepat bergerak karena tidak dapat menghindari ubur-ubur yang transparan.
Persebaran Ubur-ubur Irukandji