Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Zulfazaki

Mahasiswa/Universitas Syiah Kuala

Modul Nusantara Kebhinnekaan 6 Berkunjung ke Wisata Gunung Gambir

Diperbarui: 14 Oktober 2022   06:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Pada hari Minggu, tepat nya pagi pukul 8.00 WIB kami berkumpul di masjid Al-Hikmah. Yang mana Minggu sebelumnya kami sudah berencana untuk berkunjung ke wisata gunung Gambir. Dan hari ini kita akan berkunjung ke wisata gunung Gambir. Sembari menunggu jemputan, kami sedikit sarapan pagi sebagai asupan awal agar bersemangat untuk menjalani kegiatan modul Nusantara.

Sesudah di jemput, Kami langsung berangkat menuju wisata gunung Gambir. Adapun waktu yang kami tempuh dalam perjalanan menuju wisata yaitu 2 hingga 3 jam. Hingga kami sampai di wisata gunung Gambir dan kami langsung mencari tempat untuk istirahat sejenak. Setelah itu kami makan siang bersama di sebuah warung yang terdapat disana. Kami makan siang sembari bercengkrama dan bercanda ria. Sangat luas kebun teh terpampang di depan mata mata kami.

Hingga setelah itu, saya bersama kawan-kawan memutuskan untuk sholat terlebih dahulu. Karena waktu sudah menunjukkan waktunya sholat Zuhur. Setelah itu saya mencoba menyusul teman teman yang lain yang sudah duluan mengeksplore kebun teh Gambir. Disana saya menikmati kegiatan modul Nusantara di Minggu ini. Mulai dari pemandangan yang indah, kebun teh yng luas, suasana yang asri. Semua menyatu menjadi sebuah wisata yang kita kenal dengan wisata gunung Gambir.

Dok. pribadi

Kemudian, karena tujuan di awal kami ingin melihat air terjun yang terdapat di wisata gunung, maka kami mencoba untuk naik ke atas seranya berharap bisa melihat pemandangan air terjun. Dan kemudian kami mencoba untuk naik. Setengah perjalanan saya melihat ada sebuah pancuran yang bernama pancuran Drajat. Nah, konon katanya di barang siapa yang membasuh muka Disi maka akan meningkatkan derajat, membuat awet muda, dimudahkan di pertemukan jodoh, murah rezeki, menenangkan pikiran, dan masih banyak lagi. Sehingga saya dan teman teman mencoba untuk membasuh muka. Dan ternyata air tersebut sangat segar sehingga saya yang sebelumnya agak lesu kembali bersemangat.

Kemudian kami melanjutkan perjalanan kami, hingga menemukan sebuah air terjun. Untuk awalnya saya sudah sangat senang karena perjalanan kami membuahkan hasil. Namun, takdir berkata lain, kami tidak dapat melihat nya secara langsung karena akses perjalanan menuju air terjun yang sangat beresiko. Sehingga kami memutuskan untuk kembali. Awalnya kami agak berkecil hati karena tujuan kami tidak tersampaikan. Namun, hal tersebut tidak dapat membuat semangat kebhinnekaan kami padam. Karena jika tidak dapat kita lihat hari ini tentu besok bisa. Percayalah  semua akan indah pada waktunya.

Dok. pribadi

Setelah kembali kami berdiskusi dengan sosok ibu lenny Lutfia seputar literasi. Dimana ada banyak pelajaran dan wawasan baru yang bisa kami serap dan kami terapkan dalam kehidupn sehari hari. Hingga sesaat kemudian hujan mulai turun dengan derasnya dan kabut mulai menutupi pandangan kami dan kami pun pulang ke Universitas Jember.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline