Menganalisis rekam jejak kemalikusalehan dan implementasi lima pilar kemalikusalehan pada era modern
Rekam jejak kemalikusalehan berdasarkan kunjungan lapangan
Museum Samudra Pasai di Lhokseumawe, Aceh Utara, merupakan tempat bersejarah yang merekam jejak peradaban Islam di Asia Tenggara, khususnya dari Kerajaan Samudra Pasai. Melalui kunjungan lapangan ke museum ini, ditemukan bukti-bukti nyata yang mencerminkan kemalikusalehan, baik dalam aspek keagamaan, intelektual, maupun kehidupan sosial masyarakat pada masa lalu.
Berdasarkan penjelasan pada saat kunjungan lapangan, Sultan Malik as-Saleh adalah tokoh penting dalam sejarah Islam di Nusantara, dikenal sebagai pendiri Kerajaan Samudra Pasai, kerajaan Islam pertama di Asia Tenggara. Rekam jejaknya mencerminkan perpaduan antara kepemimpinan visioner, kesalehan spiritual, dan kontribusi terhadap peradaban Islam di kawasan ini.
Rekam jejak Sultan Malik as-Saleh menunjukkan bahwa ia adalah pemimpin yang tidak hanya membawa perubahan besar bagi wilayahnya, tetapi juga memberikan dampak signifikan bagi perkembangan Islam di Nusantara. Kesalehan, kebijaksanaan, dan kepemimpinannya menjadikannya tokoh yang dihormati dan dikenang sebagai salah satu pendiri peradaban Islam di Asia Tenggara. Sultan Al-Malik As-Saleh juga berakar pada filosofi hidup yang menekankan keseimbangan antara hubungan dengan Tuhan (hablum minallah),manusia (hablum minannas),dan Lingkungan (hablum minal'alam).
Studi kasus implementasi lima pilar kemalikusalehan pada era modern
Kerajaan Malikusaleh, yang didirikan oleh Sultan Malik al-Saleh pada abad ke-13 di Aceh, Indonesia, dikenal sebagai pusat penyebaran Islam yang kuat di wilayah tersebut. Dalam sejarahnya, pilar-pilar kemalikusalehan yang ditegakkan oleh Sultan Malik al-Saleh tetap relevan untuk diimplementasikan pada era modern, terutama dalam bidang religiusitas, pendidikan, kepedulian terhadap lingkungan, kejujuran, dan toleransi. Berikut adalah studi kasus implementasi lima pilar tersebut di era modern.
1. Pilar Religius: Penguatan Keislaman di Aceh
Sultan Malik al-Saleh memperkenalkan Islam dengan cara yang damai dan mengedepankan pendidikan agama. Di era modern, penguatan agama Islam di Aceh tetap menjadi salah satu prioritas, baik di level komunitas maupun lembaga pendidikan.
Implementasi: