Lihat ke Halaman Asli

Meningkatkan Kesadaran: Mahasiswa KKN PMD Unram Desa Bayan Sosialisasikan Peran Ibu Hamil dalam Mendukung Tumbuh Kembang Bayi dan Balita yang Optimal

Diperbarui: 2 Agustus 2024   23:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto bersama dengan masyarakat Desa Bayan ketika Sosialisasi Pencegahan Stunting

Desa Bayan, Lombok Utara -- Mahasiswa yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat Desa (KKN PMD) Universitas Mataram (Unram) tahun 2024 telah melaksanakan sosialisasi pencegahan stunting di Desa Bayan, tepatnya di Dusun Dasan Tutul, Lombok Utara. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting dan pernikahan usia dini. 

Stunting adalah kondisi keterlambatan pertumbuhan pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Periode 1.000 HPK dimulai sejak terbentuknya janin dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun. Anak yang mengalami stunting cenderung lebih pendek dibandingkan anak seusianya dan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami berbagai masalah kesehatan. 

Stunting dapat menyebabkan peningkatan kejadian kesakitan dan kematian, perkembangan kognitif, motorik, dan verbal yang tidak optimal, serta peningkatan biaya kesehatan. Dalam jangka panjang, stunting dapat mengakibatkan postur tubuh yang tidak optimal saat dewasa, risiko obesitas dan penyakit lainnya, menurunnya kesehatan reproduksi, kapasitas belajar dan performa yang kurang optimal di sekolah, serta produktivitas dan kapasitas kerja yang tidak optimal. 

Berdasarkan data dari pengukuran serentak yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan, pada Februari 2024 angka stunting di Lombok Utara berkisar di angka 15 persen. Pemahaman tentang stunting sangat diperlukan oleh ibu atau bahkan calon ibu yang hendak memiliki anak; hal tersebut guna menjadi pengetahuan dasar bagi calon ibu dalam merawat dan menjaga anak agar terhindar dari stunting. 

Sosialisasi Pencegahan Stunting 

Pada tanggal 28 Juli 2024, TIM KKN PMD Universitas Mataram (Unram) mengadakan sosialisasi pencegahan stunting di Masjid Dasan Tutul, Desa Bayan. Acara ini dihadiri oleh Sekdes Desa Bayan, Kadus Dasan Tutul, serta para ibu yang memiliki anak balita dan batita, dan bapak-bapak. Pemateri pertama, Hairul Anas dari Puskesmas Senaru, memberikan penjelasan mendetail tentang stunting, termasuk siklus stunting yang melibatkan malnutrisi pada ibu, bayi, remaja, dan akhirnya menghasilkan anak stunting. 

Beliau menjelaskan dampak stunting baik jangka pendek maupun jangka panjang, serta upaya penurunan stunting seperti intervensi pada 1.000 HPK, pemantauan pertumbuhan balita, pemberian makanan tambahan, dan penyuluhan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). 

Pemateri kedua, Ibu Denda Singaden, konselor desa, menyampaikan materi tentang pencegahan pernikahan usia dini. Beliau menekankan bahwa pernikahan usia dini seringkali menjadi salah satu penyebab stunting, karena calon ibu yang menikah terlalu muda belum siap secara fisik dan mental untuk menjalani kehamilan dan mengasuh anak dengan baik. Beliau mengajak masyarakat untuk menunda usia pernikahan dan memastikan kesiapan menjadi orang tua untuk mencegah stunting. 

Wanita yang akrab disapa Ibu Denda itu juga menyampaikan bahwa pernikahan dini sangat penting dicegah dimulai dari pengawasan orang tua. Dalam suatu pemaparan, konselor desa Bayan itu juga menambahkan, "dengan membiarkan anak-anak kita menikah di bawah umur, hal itu berarti telah memutus mereka untuk mencapai cita-cita dan impian anak-anak kita."

Mahasiswa KKN juga membagikan leaflete berupa pendampingan keluarga bagi calon pengantin dan overview pendampingan keluarga dalam percepatan penurunan stunting, serta stiker pencegahan stunting kepada kader Posyandu Dasan Tutul. Leaflete dan stiker ini didapatkan dari BKKBN dengan tujuan untuk memberikan informasi yang mudah diakses dan dipahami oleh masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting dan langkah-langkah yang bisa dilakukan. Pemberian leaflete dan stiker kepada kader Posyandu tersebut bertujuan untuk memperkuat peran kader dalam memberikan penyuluhan dan mendampingi keluarga dalam upaya pencegahan stunting. 

Metode penyuluhan ini dilaksanakan dengan melakukan diskusi serta kuis sederhana bagi ibu-ibu peserta sosialisasi. Pelaksanaan sosialisasi ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat Dasan Tutul tentang pentingnya menjaga gizi dan tumbuh kembang anak agar tidak mengalami stunting. Selain itu, kegiatan ini dirangkaikan dengan pembagian bibit sayuran gratis yang diberikan kepada peserta sosialisasi yang didominasi oleh ibu rumah tangga. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline