Lihat ke Halaman Asli

Rokok ilegal ancaman tersembunyi bagi kesehatan dan ekonomi

Diperbarui: 22 Desember 2024   19:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Rokok ilegal adalah rokok yang beredar di masyarakat tanpa izin bea cukai. Dimana cukai merupakan bagian dari penerimaan negara yang dananya akan dikembalikan kepada masyarakat. Dengan demikian, keberadaan rokok ilegal akan menurunkan pendapatan negara. Uang yang dikembalikan ke masyarakat, secara langsung atau melalui pembangunan negara, juga mengalami penurunan.

Selain mengurangi pendapatan negara, rokok ilegal juga sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat. Rokok ilegal ini mengandung zat berbahaya dan adiktif yang dapat meningkatkan risiko penyakit seperti kanker, jantung, dan pernafasan. Oleh karena itu, rokok ilegal tidak hanya menjadi ancaman bagi kesehatan individu, namun juga kesehatan masyarakat secara umum.

 Target pasar rokok ilegal biasanya berada di wilayah yang lebih terpencil, karena wilayah yang sulit dijangkau seringkali memiliki akses yang terbatas untuk membeli rokok legal. Kemudian masyarakat lebih memilih untuk membeli rokok ilegal yang mudah didapat dan memiliki harga yang lebih murah daripada rokok legal, banyak merek2 rokok ilegal yang dijual di warung warung contohnya: Sinar Baru,Sa,Ninja dan masih banyak lagi.

 Rokok ilegal berpotensi meningkatkan jumlah perokok karena murahnya harga rokok di pasaran membuat semakin banyak masyarakat yang membelinya. Selain itu, rokok ilegal tidak mematuhi peraturan pemerintah mengenai tampilan peringatan kesehatan secara grafis, sehingga informasi mengenai bahaya merokok tidak tersampaikan kepada masyarakat.

 Rokok ilegal juga memberikan beberapa dampak positif, seperti berkurangnya aksesibilitas dan penciptaan lapangan kerja di sektor informal. Namun dampak negatifnya jauh lebih besar, termasuk peningkatan risiko kesehatan, hilangnya pendapatan pajak bagi pemerintah, dan tantangan penegakan hukum.

          Produksi rokok ilegal di Jawa Tengah pada tahun 2023 mencapai 6,87%, yang menyebabkan kerugian negara hingga Rp121,77 miliar. Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jateng, Sakina Rosellasari, pada acara Choir Competition bertema "Gempur Rokok Ilegal", di Wisma Perdamaian Semarang, Sabtu (10/8/2024). Rokok resmi, yang dikenakan cukai, berkontribusi pada pendapatan negara, sedangkan rokok ilegal tidak memberikan kontribusi tersebut, Kondisi ini tentu tidak hanya memprihatinkan, tetapi juga mengakibatkan kerugian penerimaan negara. Rokok ilegal juga lebih berbahaya bagi kesehatan, karena tidak melalui uji laboratorium

Dikutip dari PEMKAB WONOGIRI "Dari sekitar Rp25 milyar dana yang kami terima dari DBHCHT (dana bagi hasil cukai tembakau), sekitar Rp13 milyar dipergunakan untuk bidang kesehatan, artinya apa, ada dampak negatif yang timbul akibat aktivitas merokok itu sendiri. Namun demikian, hasil dari cukai ini mengambil peran besar dalam upaya pembangunan, salah satunya peningkatan berbagai fasilitas publik khususnya di bidang kesehatan seperti rehab puskesmas dan pengadaan ambulans yang semuanya kembali untuk menunjang pelayanan kesehatan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," terangnya.

 Penghapusan rokok ilegal merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan pribadi dan masyarakat sekitar, mendukung perekonomian lokal dan melindungi lingkungan. Kita harus bersama sama berdiri demi untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan berkelanjutan. Mari kita lindungi diri kita sendiri, lingkungan dan kehidupan generasi mendatang dengan memilih untuk tidak merokok, terutama produk ilegal. Setiap langkah kecil untuk berubah dapat membuat perbedaan besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline