GERILYA atau Gerakan Inistiatif Listrik Tenaga Surya merupakan program magang yang dihadirkan oleh Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral sebagai bentuk kolaborasi dengan program yang dibuka oleh Kementrian Pendidikan, Riset, dan Teknologi yaitu Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Pada program ini, Kementrian ESDM mengajak para generasi muda untuk menjadi aktivis energi bersih sebagai upaya dalam mempecepat pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang ditahun 2025 memiliki target bauran sebesar 23%.
Selain itu dikarenakan kurangnya tenaga ahli pada sektor Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) juga menjadi alasan utama bagi Kementrian ESDM dalam membuat program GERILYA ini.
Sumber: esdm.go.id
Kegiatan yang berjalan kurang lebih selama satu semester ini menghadirkan berbagai macam manfaat yang nantinya akan didapat para mahasiswa yang tergabung dalam program GERILYA, seperti ilmu terkait komponen dan pemasangan PLTS Atap, perhitungan perekonomian, penghematan dan komersialiasi, serta pengalamann teknis terkait pengembangan PLTS Atap berupa Team Based Project (TBP) yang bahkan belum tentu bisa didapatkan dari luar sana. Pada Team Based Project (TBP) ini nantinya para GERILYAWAN akan mengaplikasikan ilmu yang telah didapat dengan berpartisipasi secara langsung kepada perusahaan-perusahaan yang menjadi mitra GERILYA.
Dengan hadirnya berbagai macam manfaat tersebut, diharapkan para aktivis muda atau yang disebut GERILYAWAN ini dapat memberikan manfaat serta mengaplikasikan ilmu yang didapat secara langsung dan nyata, terlebih lagi khususnya pada sektor energi yang merupakan wadah tepat bagi generasi muda dalam melakukan inovasi.
Sesuai dengan yang tertera didalam Kebijakan Energi Nasional atau KEN dan Rencana Umum Energi Nasional atau RUEN, Indonesia sendiri memiliki potensi Energi Baru dan Terbarukan sebesar 417,8 GW dengan potensi yang hadir dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 207,8 GW, namun kapasitas yang terpasang baru sekitar 11 GW. Selain itu, program ini juga dapat mewujudkan net zero emission yang ditahun 2030 memiliki target pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) hingga 314 juta ton CO2.
Dengan hadirnya program GERILYA ini, tak hanya memberikan manfaat yang nyata bagi para GERILYAWAN, juga dapat memberikan pengaruh yang besar dalam mempercepat transisi energi khususnya pada sektor PLTS.
Disamping itu juga mendukung terciptanya Sustainable Development Goals poin ke 7 mengenai energi bersih tentang peningkatan rasio elektrifikasi, bauran energi baru terbarukan, memperluas infrastruktur teknologi, dan penyediaan layanan energi modern.
Menteri Pendidikan, Riset, dan Teknologi, Bapak Nadiem Makarim juga optimis bahwa program GERILYA yang dilaksanakan akan memiliki peran yang besar dalam melanjutkan misi pembangunan yang berkelanjutan.