Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Zhafran Farras Kusuma

Mahasiswa Universitas Pamulang

Saatnya Memboikot Produk yang Bertentangan dengan Nilai Bangsa

Diperbarui: 12 Januari 2025   07:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dalam beberapa bulan terakhir, salah satu merek biskuit ternama di dunia menyatakan dukungan terhadap agenda kaum pelangi di media sosial Instagram. Dilansir dari postingan akun resmi Oreo pada tanggal 17 Juni 2024 bahwa mereka dengan bangga mendukung komunitas LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) serta visi mereka dalam membangun dunia yang "adil" dan "inklusif". Postingan tersebut mendapatkan banyak respon yang beragam dari warganet, mulai dari dukungan hingga penolakan. Di saat seruan aksi pemboikotan produk-produk pro-zionis masih terus bergema di penjuru dunia dan jagat maya, kini warganet harus berhadapan dengan problematika baru : "Apakah kita harus turut ikut serta memboikot produk-produk pro-LGBT ini?". Dalam artikel opini kali ini, penulis ingin membahas tentang alasan mengapa produk-produk pendukung agenda kaum pelangi harus diboikot dan menyebutkan produk alternatif lokal yang dapat menggantikannya.

Terdapat beberapa alasan mengapa kita sebagai rakyat Indonesia harus memboikot produk-produk yang mendukung LGBT, di antaranya adalah karena agenda LGBT tidak sesuai dengan budaya dan norma masyarakat Indonesia. Bangsa Indonesia sangat menentang agenda kaum pelangi ini, bahkan orang yang melakukannya dapat dikenakan hukuman pidana. Dilansir dari website hukumonline.com, disebutkan bahwa pelaku homoseksual terancam hukuman pidana penjara paling lama 5 tahun berdasarkan pasal 292 KUHP. LGBT juga bertentangan dengan ajaran agama, sehingga mustahil bagi produsen yang mendukung komunitas LGBT dapat diterima oleh rakyat Indonesia.

Alasan yang lain adalah untuk menguatkan identitas brand lokal. Dengan diboikotnya produk-produk pro-LGBT, masyarakat akan lebih memilih produk-produk yang sesuai dengan nilai-nilai norma dan sosial yang berlaku di Indonesia. Hal ini akan meningkatkan nilai brand lokal di mata konsumen Indonesia, sehingga menyebabkan peningkatan permintaan untuk produk-produk tersebut. Pemboikotan produk-produk pro-LGBT juga akan mengurangi ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap produk-produk luar negeri.

Setelah menyebutkan alasan-alasan mengapa perlu memboikot produk-produk tersebut di atas, penulis akan menyebutkan beberapa produk lokal yang dapat menggantikannya :

- Pasta gigi : Pepsodent dan Closeup dapat diganti dengan Siwak F

- Shampo : Pantene, Clear, dan Dove dapat diganti dengan Mustika Ratu

- Sabun mandi : Lifebuoy dapat diganti dengan Nuvo

- Biskuit : Oreo dapat diganti dengan Roma/Slai O Lai

- Teh : Sariwangi dan Lipton dapat diganti dengan Teh Poci/Sosro

- Kecap : Bango dapat diganti dengan ABC/Sedaap

Dengan demikian, terdapat beberapa alasan mengapa masyarakat Indonesia juga harus memboikot produk-produk pro-LGBT sembari memboikot produk-produk pro-zionis, yaitu ketidaksesuaian agenda LGBT dengan norma sosial yang berlaku di Indonesia, serta sebagai upaya untuk memperkuat identitas brand lokal di mata masyarakat Indonesia. Mengingat betapa masif dan terstrukturnya penyebaran agenda LGBT di seluruh dunia membuat kita sebagai masyarakat Indonesia harus mengambil langkah yang berani dan solutif untuk mencegah dan menghambat pertumbuhan produk-produk pro-LGBT, serta menyediakan produk lokal alternatif untuk menggantikan produk-produk yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline