Sekilas Tentang Mbah Sarkam Sepuh (Ki Ageng Nitik Suro Hadi Projo)
Dari Cerita kakekku Mbah H. Irsono Amin bin Husen.
Konon, Mbah Sarkam yang bernama asli Ki Ageng Nitik Suro Hadi Projo memang lebih akrab dipanggil pak Sarkam (adat Jawa) karna warga setempat tidak tahu nama asli beliau. Dan kenapa beliau dapat julukan demikian, karna beliau mempuanyai anak pertama yang bernama Sarkam.
Beliau bukanlah warga asli desa Kecapi. Melainkan seorang pelarian dari daerah yang sekarang Jogjakarta untuk minta suaka kepada petinggi desa Kecapi yang bernama Mbah Mamblah.
Mbah Sarkam merupakan Saudara beda ibu dengan Pangeran Diponegoro. Singkat cerita, karena Pangeran Diponegoro tertangkap, maka ketiga saudaranya kabur guna mencari suaka untuk menghindari pencarian Kompeni. Mbah Sarkam (R. Sumomiharjo) pergi ke kadipaten Jepara dan mendapat suaka dari Ki Lurah Mamblah Lurah Desa Kecapi dan ahirnya menjadi menantu Ki Lurah Mamblah dan mempunyai putra yang diberi nama Sarkam. Itulah sebabnya Beliau dijuluki Pak'e Sarkam.
Setelah Ki Lurah Mamblah meninggal dunia, pak'e Sarkam yang melanjutkan kepemimpinan sebagai lurah desa Kecapi dengan sebutan Ki Sarkam.
Waktu itu tak satu warga pun yang tahu asal usul beliau kecuali mbah Mamblah sekeluarga. Sampai baliau meninggal dan dimakamkan di pemakaman setempat yang sekarang diberi nama Makam Sarkam.
Hampir seluruh warga Desa Kecapi merupakan keturunan dari Mbah Sarkam atau Ki Ageng Sarkam.
Berikut data keturunan Ki Ageng Sarkam (R. Sumomiharjo) yang saya simpan.
Ki Ageng Sarkam (R. Sumomiharjo) berputra
Ki Sarkam mempunyai 8 anak