Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Zaki Fathullah

Pelajar/Mahasiswa

Cerita Lebaran Tahun Ini, Aku Tidak Takbiran Tahun Ini

Diperbarui: 10 Mei 2023   22:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PP. Darul Falah Bondowoso (Dokpri)

Aku ceritakan cerita lebaranku tahun 2023 ini dalam event Kjog - Lebaran 2023.

Setelah waktu berbuka puasa tiba, aku dan teman-teman di pesantren merasa senang dan penuh haru. Pasalnya, pada tahun ini kami dapat melaksanakan ibadah puasa sebulan penuh. Meskipun kami harus melewati bulan Ramadhan tahun ini dengan begitu banyak cobaan dan rintangan untuk melakukan iftar (mokel). 

Setelah berbuka puasa dimalam tanggal satu Syawal tersebut, kami bergegas ke Masjid untuk membaca takbir (takbiran) sebagai tanda bahwa besok sudah Idul Fitri.

Sebelum aku jauh melangkahkan kaki menuju masjid, aku teringat kalau aku mendapat mandat dari salah satu guru di madrasah untuk mengantarkan undangan walimah ke rumah guru yang lainnya. Rencana takbiran malam itu harus aku tinggalkan, karena mengingat mandat yang telah diberikan guru tersebut.

Sebelumnya, aku merupakan orang yang sering membaca takbir pas malam Idul Fitri di masjid yang ada di desaku ataupun mushollah tempatku mengaji dulu. Aku tak pernah absen dalam kegiatan pembacaan takbir di malam Idul Fitri. Jika aku tak bisa membaca di malam hari, maka aku akan membaca di pagi harinya, sebelum sholat 'Ied dilaksanakan.

Kembali lagi ke awal, ketika aku tak bisa membaca takbir di malam harinya, maka aku berencana akan membacanya di pagi hari sebelum pelaksanaan sholat Ied dilaksanakan, "pikirku". Dengan tanpa rasa khawatir, aku mulai berangkat mengantarkan undangan ke guru yang tertera diundangan.

Aku berangkat dengan Taufiq, teman kecilku yang sekarang masih berteman akrab sebagaimana pertemanan dua belas tahun yang silam. Meskipun jalan hidup kita berbeda, -dia seorang huffadz, sedangkan aku hanya bermimpi menjadi huffadz- tak ada batas terhadap tali pertemanan kita. Dia tetap baik sebagaimana layaknya dia, dan aku masih dengan kekonyolanku sebagaimana aku 22 tahun yang lalu.

Aku mengantarkan undangan tersebut dengan Taufiq memakan waktu 3 jam. Bukan rute perjalanan yang jauh, tapi aku mengemudikan sepedaku dikecepatan 20 -- 40 km/jam. Aku menikmati malam Idul Fitri bersama temanku. Aku sangat bahagia. Karena hal tersebut sangat sulit terjadi.

Tak terasa jam sudah jam 22:00 WIB dan akupun mulai mengantuk. Aku berpesan kepada teman-teman di asrama supaya aku juga dibangunin pas adzan subuh besok -Mengingat aku yang terlalu kebo pas tidur.

"Zaki, bangun!!! Dah hampir sholat 'Ied........." kata Arif (teman asramaku di pesantren).

Aku terhenyak. Aku tak percaya. "apakah iya sudah hampir sholat Ied?" gumamku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline