Lihat ke Halaman Asli

Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Kota: Pandangan dari Buku Karya Miko Kamal Ph.D

Diperbarui: 21 Mei 2024   19:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam sebuah karya menarik karya Miko Kamal Pdh, pembaca diajak untuk menjelajahi bagaimana masyarakat suatu kota dapat lebih berpartisipasi dalam pembangunan kota mereka. Fokus utama dari bab ini adalah memberikan solusi konkret dan terukur yang dapat diterapkan oleh masyarakat untuk menciptakan kota yang lebih baik. Berikut adalah beberapa poin menonjol yang diangkat dalam buku tersebut, dengan perhatian khusus pada Kota Padang yang menjadi sasaran dari konsep kota partisipatif ini.

1. Pengelolaan Tempat Pesta Publik

Salah satu langkah yang diusulkan adalah menyediakan tempat pesta publik yang cukup, sebanyak 104 tempat pesta untuk warga. Ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan jalanan sebagai tempat pesta yang dapat menyebabkan kemacetan dan masalah lalu lintas. Dengan menyediakan tempat yang sesuai, masyarakat dapat merayakan acara mereka tanpa mengganggu kehidupan sehari-hari dan hanya perlu membayar untuk pemeliharaan dan kebersihan tempat tersebut.

2. Revitalisasi Sungai Batang Arau

Meskipun sungai Batang Arau memiliki keindahan alam yang menakjubkan, namun kotoran dan sampah yang terbuang di sungai tersebut mengancam kelestariannya. Solusi yang diusulkan termasuk membersihkan sampah, mengangkat sedimen, dan merawat bangkai kapal yang tidak terpakai. Langkah-langkah ini bertujuan untuk mengubah sungai menjadi lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.

3. Pengelolaan Sampah Kota

Meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan kota adalah langkah kunci dalam membentuk kota yang lebih sehat dan indah. Masyarakat diharapkan untuk ikut serta dalam upaya memberantas sampah di kota, sehingga menciptakan lingkungan yang bersih dan menyenangkan bagi semua penduduk

4. Mengadopsi Standar Internasional

Konsep kota internasional yang layak huni dijelaskan sebagai tujuan akhir dari pembangunan kota yang partisipatif. Ini mencakup aspek seperti air minum yang layak langsung dari keran, listrik yang berkualitas, sistem transportasi umum yang efisien, dan penerapan prinsip OCH orderliness(keteraturan)cleanliness(kebersihan) hospitality (keramah tamahan).

5. Gerakan Partisipatif

Masyarakat didorong untuk aktif berperan serta dalam proses perbaikan kota dengan melaporkan kendala dan masalah yang mereka hadapi kepada lembaga pemerintah atau asosiasi terkait. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat keterlibatan masyarakat dalam pembangunan kota mereka sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline