Lihat ke Halaman Asli

M. Zaki Husni Riyanto

Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Jurnalistik Universitas Sangga Buana YPKP Bandung

Peran Public Relations di Era Digital

Diperbarui: 29 Maret 2023   02:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Gramedia.com

Pandemi Covid-19 membawa pengaruh yang besar dalam berbagai sektor, salah satunya adalah bidang Kehumasan. Dalam konteks kehumasan (PR), pandemi ini dapat dikatakan sebagai krisis yang dialami perusahaan dan harus dikelola dengan baik. Kedatangan dari Covid-19 ini merupakan krisis yang tidak dapat dikontrol, untuk itu seorang PR harus fokus terhadap variabel yang dapat dikontrol/dikendalikan. 

Variabel yang dapat dikontrol oleh seorang PR salah satu contohnya adalah dengan merancang strategi komunikasi di masa pendemi. Informasi yang disampaikan oleh PR harus benar, akurat, berdasarkan data, dan dapat dipertanggungjawabkan. Informasi yang disampaikan seorang PR menjadi salah satu kunci penting dalam melawan wabah Covid-19 ini. 

Strategi komunikasi menjadi peranan yang vital bagi seorang PR dalam mengatasi krisis pandemi Covid-19. Seorang PR harus memiliki konsep yang matang dengan mengelaborasi seluruh data dan fakta menjadi sebuah pesan informasi yang dapat disampaikan ke masyarakat. Pesan informasi yang disampaikan ini tentunya harus relevan dan tepat dengan situasi saat pandemi ini. 

Peran PR dalam menyampaikan pesan informasi yang baik dan tepat tentunya akan menjaga dan membangun reputasi serta menciptakan citra positif instansi/lembaga/perusahaan melalui pengelolaan dan pemantauan informasi serta komunikasi terstruktur. Berikut adalah tantangan sebagai sebagai seorang public relations di era digital : 

Globalisme 

Seorang PR harus memiliki jaringan luas secara global, memiliki kapabilitas global dan standar kompetensi global. 

Growth-Hi-Tech 

Komunikasi internal sama pentingnya dengan komunikasi eksternal. Terkadang sebagai PR, yang kita pikirkan hanyalah konsumen. Padahal, yang seharusnya diajak berkomunikasi terlebih dahulu adalah pihak internal. Komunikasi ini dapat dilakukan secara digital.

Pendidikan 

Apalagi kini rilis tak hanya berbentuk tulisan. Seorang PR harus mampu memproduksi rilis dengan foto dan teknik editing yang baik. Perubahan yang cepat dalam perkembangan teknologi mulai dari digitalisasi dalam proses hingga timbulnya model bisnis dan mekanisme kerja yang baru menyajikan peluang maupun ancaman bagi para praktisi komunikasi. Dengan fokus yang sangat kuat pada masa depan yang jauh serta pada pembuatan kerangka kerja standar untuk mengakomodasi pengembangan profesi yang masih hirarkis, para pelaku komunikasi (baik praktisi maupun pengajar) akan berhadapan kesenjangan perkembangan saat mereka mengulangi kesalahan yang sama di masa lalu atau tidak siap menghadapi masa depan.

PR dan komunikasi akan terus berjuang dengan gigih secara terus menerus untuk memainkan peranan utama dalam kegiatan bisnis serta menjadi penasihat yang terpercaya. Untuk mencapai hal tersebut, diyakini bahwa PR dan komunikasi seharusnya semakin menjembatani dialog atau interaksi antara organisasi dan para pemangku kepentingannya. Memfasilitasi dialog di masa depan digital dari mikro-publik yang terhubung yang dapat terputus secara geografis dan beragam budaya dan bahasa dalam sebuah tantangan besar. Bagi para pemula, penekanan yang lebih besar diberikan kepada komunikasi antar teman serta terhadap bisnis dan model bisnis. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline