Dalam upaya menjaga dan menghormati warisan keilmuan serta keteladanan yang ditinggalkan oleh para ulama, gerakan Jangan Sekali-Kali Hilangkan Jasa Ulama atau disingkat JASHIJAU telah menjadi sebuah inisiatif yang semakin relevan di tengah perubahan zaman. Gerakan ini bertujuan untuk mengingatkan masyarakat, khususnya generasi muda, akan pentingnya mengenang peran besar para ulama dalam membangun moral, pendidikan, dan spiritualitas umat.
Di berbagai tempat, semangat JASHIJAU diwujudkan dalam beragam kegiatan, mulai dari seminar, pengajian, hingga aksi sosial yang mengangkat nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh ulama terdahulu. Pesan inti dari gerakan ini adalah untuk tidak melupakan jasa mereka dalam membawa ilmu agama, memperjuangkan nilai-nilai kebaikan, dan menjadi pilar penopang umat di masa lalu hingga saat ini.
Gerakan ini juga menggarisbawahi pentingnya melestarikan tradisi keilmuan yang telah ditanamkan oleh para ulama. Di era modern ini, tantangan berupa arus globalisasi dan digitalisasi sering kali membuat sebagian masyarakat menjauh dari nilai-nilai tradisional yang sesungguhnya menjadi pondasi kehidupan. Melalui JASHIJAU, generasi muda diajak untuk kembali mengenali sejarah dan karya para ulama, baik melalui literatur, kajian kitab klasik, maupun kisah-kisah perjuangan mereka.
Salah satu penggerak JASHIJAU mengungkapkan, "Ulama adalah warisan umat yang tak tergantikan. Mereka adalah penjaga ilmu, pembawa cahaya di tengah kegelapan, dan pemandu jalan bagi umat menuju kebaikan. Menghilangkan jasa mereka sama saja dengan kehilangan identitas dan arah." Pernyataan ini menggambarkan urgensi dari gerakan ini sebagai upaya kolektif untuk menghormati mereka yang telah mendedikasikan hidupnya untuk umat.
Selain itu, JASHIJAU juga mendorong penguatan hubungan antara masyarakat dengan ulama kontemporer. Di tengah berkembangnya berbagai isu yang kadang menjauhkan umat dari ulama, gerakan ini berperan sebagai penghubung yang membangun kembali rasa percaya dan penghormatan terhadap tokoh-tokoh agama yang menjadi penerus perjuangan ulama terdahulu.
Dengan adanya JASHIJAU, diharapkan umat Islam dapat terus menjaga hubungan emosional dan intelektual dengan ulama, baik yang telah tiada maupun yang masih berdedikasi saat ini. Lebih dari sekadar mengenang, JASHIJAU adalah panggilan untuk meneruskan perjuangan mereka, menjaga ilmu, dan menegakkan nilai-nilai kebaikan yang telah diwariskan. Melalui gerakan ini, jasa ulama tetap hidup dalam setiap langkah umat, menjadi inspirasi dalam membangun peradaban yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H