Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School (MBS) Trenggalek kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kompetensi bahasa Arab dan pembentukan karakter santri melalui program Ad-Dawrah At-Tadrbiyyah Al-Mukaththafah fi Al-Lughah Al-'Arabiyyah wa Takwn Ash-Shakhiyyah. Program yang berlangsung pada 3-9 November 2024 ini bekerja sama dengan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (PUSDIKLAT) UNIDA Gontor. Selama sepekan, santri-santri Pondok Pesantren MBS Trenggalek terlibat dalam berbagai kegiatan pembelajaran intensif bahasa Arab yang dirancang untuk mendukung pembentukan kepribadian Islami.
Salah satu kelas yang mencuri perhatian dalam program ini adalah kelas 2, yang dikenal dengan semangat belajar mereka yang luar biasa. Dengan jumlah peserta yang aktif dan antusias, kelas ini menjadi pusat perhatian para pengajar. Ketiga pendidik yang bertugas di kelas ini adalah Al-Ustadz Muhammad Zaki, Al-Ustadzah Aisyah Hana', dan Al-Ustadzah Hanifa Bujanah.
Al-Ustadz Muhammad Zaki menyampaikan kesannya terhadap semangat santri kelas 2. "Kelas 2 memiliki dinamika yang sangat unik. Mereka selalu penuh semangat dalam setiap sesi pembelajaran, bahkan di jam-jam akhir yang biasanya lebih berat. Santri di kelas ini selalu berusaha aktif bertanya dan menjawab, menunjukkan bahwa mereka tidak hanya belajar, tetapi benar-benar menikmati prosesnya," ujar beliau.
Sementara itu, Al-Ustadzah Aisyah Hana' mengungkapkan rasa bangganya terhadap kemampuan santri kelas 2 dalam menyerap materi yang diajarkan. "Mereka cepat sekali memahami pelajaran, bahkan sering kali mengejutkan saya dengan kreativitas mereka dalam menggunakan bahasa Arab. Ini menunjukkan bahwa mereka tidak hanya mempelajari teori, tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam interaksi sehari-hari," tuturnya dengan senyum bangga.
Tidak ketinggalan, Al-Ustadzah Hanifa Bujanah juga memberikan apresiasi terhadap kekompakan santri kelas 2. "Selain semangat dan keaktifan mereka, saya sangat terkesan dengan solidaritas di kelas ini. Mereka saling mendukung satu sama lain, baik dalam memahami materi maupun menyelesaikan tugas. Hal ini menjadi salah satu nilai lebih yang membuat pembelajaran di kelas ini menjadi pengalaman yang sangat berkesan," katanya.
Program pelatihan intensif ini tidak hanya menjadi ajang pembelajaran bahasa Arab, tetapi juga sarana untuk menguatkan nilai-nilai kebersamaan dan karakter Islami para santri. Dengan suasana pembelajaran yang interaktif dan dukungan dari para pengajar yang berdedikasi, kelas 2 menjadi cerminan dari potensi luar biasa yang dimiliki oleh santri Pondok Pesantren MBS Trenggalek. Program ini diharapkan dapat menjadi fondasi kuat bagi santri untuk terus berkembang dan menjadi generasi yang unggul, baik dalam ilmu maupun kepribadian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H