Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Zaki

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab Universitas Darussalam Gontor

Bohong adalah Pangkal Dosa!

Diperbarui: 6 April 2024   12:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(sumber gambar: Hindustan Times)


Sebagai manusia, seringkali kita terjebak dalam godaan untuk menyampaikan kebenaran yang palsu atau menyembunyikan fakta yang sebenarnya. Namun, dalam Islam, bohong bukan hanya dianggap sebagai dosa kecil, tetapi sebagai akar dari berbagai macam dosa yang lebih besar. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Mahfudzhot, ditegaskan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Waspadalah terhadap kebohongan, karena kebohongan membawa kepada kefasikan, dan kefasikan membawa kepada neraka." Hadis ini menyoroti betapa seriusnya konsekuensi dari sebuah kebohongan.

Bohong, meskipun terlihat sepele, memiliki dampak yang sangat merugikan. Selain merusak kepercayaan orang lain, bohong juga merusak kejujuran diri sendiri dan menciptakan ketidakstabilan dalam hubungan antarindividu. Allah SWT telah menegaskan dalam Al-Qur'an bahwa orang-orang yang melakukan kebohongan akan merasakan akibatnya di akhirat. Firman-Nya dalam Surah Al-Baqarah ayat 283, "Dan apabila kamu berjual beli dengan sesamamu, maka tidak ada dosa bagi kamu jika kamu tidak menuliskannya. Dan hendaklah kamu saksikan, dan janganlah seorang penulis dan seorang saksi itu dirugikan. Jika kamu melakukannya maka sesungguhnya adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah. Allah mengajarmu; dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."

Dalam Islam, kejujuran adalah salah satu nilai yang sangat dihargai. Rasulullah SAW juga bersabda, "Barangsiapa yang diberi kemudahan oleh Allah untuk mengucapkan kejujuran, maka Allah akan mencatat dia sebagai orang yang jujur sampai di sisi-Nya." Oleh karena itu, kebohongan harus dihindari dengan segala cara.

Bohong juga merupakan tindakan yang bertentangan dengan fitrah manusia yang telah diberikan oleh Allah SWT. Manusia diciptakan dengan naluri untuk berbuat jujur dan adil. Allah SWT berfirman dalam Surah Ar-Rum ayat 30, "Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."

Dalam konteks ini, manusia diminta untuk berpegang teguh pada fitrahnya dan menjauhi segala bentuk kebohongan. Allah telah memberikan petunjuk yang jelas dalam Al-Qur'an tentang pentingnya kejujuran dan bahaya kebohongan. Oleh karena itu, sebagai umat Islam, kita harus berusaha keras untuk menanamkan nilai-nilai kejujuran dalam diri kita sendiri dan menjadikannya sebagai landasan dalam setiap tindakan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline