Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Zaki

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab Universitas Darussalam Gontor

Keutamaan dan Hukum Tidur saat Berpuasa, Apakah Termasuk Ibadah?

Diperbarui: 26 Maret 2024   11:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidur di Saat Berpuasa, Apakah Batal? (Ilustrasi dok. pribadi)

Di tengah bulan suci Ramadan, pertanyaan tentang apakah tidur saat berpuasa dapat dianggap sebagai ibadah atau tidak sering muncul. Tidur adalah kebutuhan alami bagi manusia, tetapi bagaimana pandangan Islam terhadap tidur ketika seseorang berpuasa? Mari kita eksplorasi lebih lanjut.

Tidur merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan oleh manusia sehari-hari, dan dalam konteks Ramadan, kegiatan ini menjadi perhatian khusus bagi umat Islam yang menjalankan puasa. Beberapa orang mungkin bertanya-tanya apakah tidur di siang hari selama berpuasa dapat dianggap sebagai ibadah atau hanya sebagai istirahat semata.

Menurut ajaran Islam, tidur tidaklah termasuk dalam kategori ibadah yang diperhitungkan, namun tidur yang dimaksudkan untuk menjaga kesehatan tubuh dan memulihkan energi untuk beribadah lebih lanjut diharapkan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Rasulullah Muhammad SAW juga memerintahkan umatnya untuk tidur di malam hari untuk menjaga kesehatan tubuh.

Dalil tentang tidur saat berpuasa dapat kita temukan dalam hadis-hadis yang menggambarkan praktik Rasulullah dan ajaran-ajaran Islam. Salah satunya adalah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Barzah al-Aslami bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, "Tidur adalah saudara kematian. Di antara dua tidur, ada waktu di mana orang yang berpuasa berada dalam keadaan menyembah Rabbnya" (HR. Bukhari).

Dari hadis tersebut, kita dapat memahami bahwa tidur, meskipun bukan merupakan ibadah langsung, dapat membantu memperkuat fisik dan mental seseorang yang sedang berpuasa. Selama tidur, seseorang juga tetap dalam keadaan berpuasa, sehingga hal ini tidak membatalkan puasa.

Namun demikian, penting untuk diingat bahwa tidur yang berlebihan yang menyebabkan seseorang melewatkan ibadah-ibadah yang dianjurkan atau waktu-waktu ibadah tertentu seperti sholat tarawih atau membaca Al-Qur'an dapat menimbulkan kekurangan dalam mendapatkan pahala selama bulan Ramadan.

Dalam konteks ini, penting bagi umat Islam untuk menjaga keseimbangan antara tidur yang cukup untuk menjaga kesehatan tubuh dan menjalankan ibadah-ibadah yang dianjurkan di bulan Ramadan. Tidur yang berkualitas dan cukup akan membantu memperkuat energi fisik dan mental untuk menjalankan ibadah dengan baik.

Jadi, meskipun tidur saat berpuasa bukanlah ibadah secara langsung, namun jika dilakukan dengan niat yang baik untuk menjaga kesehatan tubuh dan mendapatkan istirahat yang cukup, hal ini tetap dapat mendatangkan keberkahan dan mendukung pelaksanaan ibadah selama bulan Ramadan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline