Bulan Ramadan merupakan momen penting bagi umat Islam di seluruh dunia. Selama bulan suci ini, umat Islam berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam sebagai bentuk ibadah yang mendalam. Namun, di tengah kesibukan menjalankan ibadah puasa, banyak pasangan suami istri yang bertanya-tanya tentang waktu yang tepat untuk menjalin keintiman fisik.
Dalam Islam, keintiman pasutri dianggap sebagai bagian penting dari kehidupan pernikahan yang diberkahi, dan adanya panduan tentang waktu yang tepat untuk berhubungan intim selama Ramadan menjadi hal yang relevan.
Menurut ajaran Islam, terdapat beberapa waktu yang dianggap ideal bagi pasutri untuk menjalin keintiman fisik selama bulan Ramadan:
1. Sebelum Berpuasa (Sebelum Sahur)
Waktu ini merupakan saat yang disarankan untuk pasutri menjalin keintiman fisik. Rasulullah SAW menyatakan, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat bershalawat atas orang yang bangun pada malam hari dan kemudian mengingat Allah bersama istrinya." (HR. Bukhari) Hal ini menunjukkan bahwa berhubungan intim sebelum sahur dapat mendatangkan berkah dan keberkahan dalam pernikahan.
2. Setelah Berbuka (Setelah Maghrib)
Setelah berbuka puasa, pasutri dapat menikmati waktu bersama dan menjalin keintiman fisik. Hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik menyatakan, "Rasulullah SAW biasa bergegas berbuka dengan tamar segar sebelum shalat, kemudian beliau shalat, dan jika ada makanan, beliau makan, jika tidak, beliau shalat." (HR. Bukhari) Waktu ini menjadi momen yang tepat untuk merasakan kenikmatan berbuka bersama dan kemudian menikmati momen intim di antara ibadah-ibadah yang dilakukan pada malam hari.
3. Setelah Shalat Tarawih (Malampi)
Bagi pasangan yang memiliki kebiasaan menunaikan shalat Tarawih di masjid atau di rumah, waktu setelah shalat Tarawih adalah waktu yang cocok untuk menjalin keintiman fisik. Setelah menyelesaikan ibadah shalat dan dzikir, pasangan dapat menghabiskan waktu bersama untuk saling mendekatkan diri secara emosional dan fisik.
4. Sebelum Tidur (Tengah Malam)
Waktu sebelum tidur, khususnya di tengah malam, juga merupakan waktu yang cocok bagi pasutri untuk berbagi momen keintiman fisik. Namun, perlu diperhatikan agar tidak mengabaikan waktu istirahat yang cukup untuk menjalankan ibadah di pagi hari.
5. Waktu yang Diperbolehkan selama Puasa (Setelah Maghrib hingga Fajar)
Meskipun puasa membatasi aktivitas fisik dan makanan selama siang hari, Islam memberikan kelonggaran bagi pasutri untuk menjalin hubungan intim setelah berbuka puasa hingga waktu imsak. Hal ini sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah RA bahwa Rasulullah SAW berhubungan intim dengan beliau di bulan Ramadan, namun beliau tidak melakukan yang lain kecuali halal. (HR. Bukhari)
Dengan memperhatikan waktu yang tepat dan mematuhi tata cara yang diajarkan dalam Islam, pasutri dapat menjaga keharmonisan hubungan mereka serta meningkatkan keberkahan dalam kehidupan pernikahan mereka. Kembali pada dasarnya, penting untuk diingat bahwa keintiman fisik antara pasutri dalam Islam harus dilakukan dengan penuh rasa hormat, kesadaran, dan kehati-hatian terhadap kesehatan dan kenyamanan masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H