Ponorogo - Musholla Pak Topo, sebuah tempat ibadah yang telah lama tidak terpakai di Desa Kunti, kini kembali bersemi dengan kehidupan baru berkat upaya dari Kelompok 26 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor. Musholla ini kembali menjadi pusat kegiatan keagamaan masyarakat setempat, dengan satu momen istimewa di awal bulan Ramadan.
Kelompok KKN 26, yang dipimpin oleh Ahmad Ali Fauzy, telah mengabdikan diri untuk merenovasi dan menghidupkan kembali musholla yang sudah lama terbengkalai ini. Setelah melalui proses perbaikan dan pembersihan, musholla kini siap menyambut jamaah yang ingin melaksanakan ibadah.
Momen yang menjadi titik puncak dari upaya mereka adalah ketika salah satu anggota KKN yaitu Alfian Nugraha menjadi imam taraweh perdana di bulan Ramadan ini. Dalam shaf yang penuh khidmat, Alfian memimpin jamaah dalam melaksanakan ibadah taraweh, menandai awal dari sebuah perjalanan spiritual yang baru bagi musholla ini.
"Kami sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari proses menghidupkan kembali musholla Pak Topo ini. Melihat jamaah datang bersama-sama untuk melaksanakan ibadah di sini, menjadi bukti bahwa upaya kami tidak sia-sia," ujar Alfian Nugraha.
Masyarakat Desa Kunti turut merasakan kebahagiaan atas kembalinya musholla ini menjadi tempat ibadah yang aktif. Mereka mengapresiasi dedikasi dan kerja keras dari Kelompok KKN 26 yang telah berhasil menghidupkan kembali salah satu aset keagamaan yang berharga bagi mereka.
Dengan semangat penuh, Kelompok KKN 26 UNIDA Gontor terus berupaya memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Kunti, serta meningkatkan kualitas hidup dan keagamaan di lingkungan sekitar. Musholla Pak Topo, yang kembali bersemangat, menjadi simbol harapan bagi pembangunan spiritual dan sosial di desa ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H