Lihat ke Halaman Asli

Muhammad ZainalIbad

Dosen Perencanaan Wilayah dan Kota ITERA

Refleksi Pembangunan Perkotaan: Belajar dari Kota Bandar Lampung

Diperbarui: 27 Desember 2023   14:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo Lokal. Sumber ilustrasi: PEXELS/Ahmad Syahrir

Di tengah dinamika perkembangan Bandar Lampung, partisipasi aktif warga merupakan kunci utama dalam mewujudkan perubahan positif. Melibatkan diri dalam kelompok-kelompok komunitas lokal, seperti kelompok lingkungan atau kelompok pemuda, dapat menjadi langkah praktis bagi warga untuk berdiskusi, saling berbagi pengalaman, dan bersama-sama mengidentifikasi solusi konkret terhadap masalah perkotaan yang dihadapi. Misalnya forum-forum informal seperti ibu-ibu pengajian, komunitas religius mushola atau masjid, komunitas anak-anak muda, komunitas olahraga, dan lain-lain. Hal ini akan mendorong pemahaman dan paritisipasi pembangunan perkotaan dari semua lapisan warga.

Program pendidikan perkotaan yang dirancang khusus untuk Bandar Lampung dapat memberikan pemahaman praktis kepada warga mengenai isu-isu lokal seperti pengelolaan sampah, mitigasi bencana, dan pelestarian budaya. Pelatihan langsung ini mempersiapkan warga untuk berkontribusi secara efektif dalam menjawab tantangan unik yang dihadapi oleh kota mereka. Universitas dapat menjadi katalisator pendidikan perkotaan bagi warga-warganya.

Mendorong transparansi anggaran dapat diwujudkan dengan memanfaatkan teknologi informasi. Implementasi platform digital untuk memantau penggunaan anggaran dan pelaksanaan proyek pembangunan dapat memberikan warga akses langsung dan real-time terhadap informasi. Ini memungkinkan mereka untuk berpartisipasi secara aktif dalam mengawasi dan mengevaluasi efektivitas pengelolaan dana publik.

Pemberantasan korupsi bisa menjadi fokus dengan mendukung lembaga-lembaga anti-korupsi lokal. Warga dapat turut serta dalam mengawasi dan melaporkan praktik-praktik korupsi yang merugikan pembangunan kota. Langkah ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan transparan.

Revitalisasi ruang terbuka dan kampanye penghijauan perkotaan dapat melibatkan warga secara langsung dalam merubah wajah kota. Partisipasi dalam kegiatan penanaman pohon, perawatan taman kota, atau proyek seni jalanan dapat meningkatkan kepedulian warga terhadap lingkungan sekitar mereka.

Melalui kampanye keterbukaan dan edukasi, warga dapat diberdayakan untuk memahami lebih dalam dinamika pembangunan kota. Mekanisme seperti sesi dialog online, webinar, atau pameran publik dapat menjadi platform untuk berbagi informasi, mengedukasi masyarakat, dan membangun kesadaran kolektif.

Dengan menerapkan langkah-langkah praktis ini, warga Bandar Lampung dapat merasakan dampak langsung dari partisipasi mereka dalam pembangunan kota. Ini tidak hanya menciptakan keterlibatan yang lebih kuat, tetapi juga membentuk dasar untuk kota yang lebih berkelanjutan dan adaptif terhadap kebutuhan lokal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline