Lihat ke Halaman Asli

Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Fisik Anak

Diperbarui: 12 September 2024   22:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Abstrak

Penelitian menunjukkan bahwa faktor gizi memiliki hubungan yang signifikan dengan pertumbuhan fisik anak balita usia 3-4 tahun. Ibu yang memberikan makanan bergizi dapat mempengaruhi berat badan anak menjadi normal. Faktor keluarga dan gizi juga berpengaruh pada pertumbuhan fisik anak. Ibu yang tidak memberikan makanan bergizi dapat menyebabkan kekurangan gizi pada anak. orang tua memiliki peran utama dalam perkembangan anak, . Mereka yang memberikan stimulasi yang tepat dapat mempengaruhi tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak. 

Perkembangan fisik pada masa anak-anak awal (2-6 tahun) berlangsung lambat dibandingkan masa bayi. Faktor keturunan dan lingkungan mempengaruhi besar kecilnya ukuran tubuh anak. Dengan demikian, faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik anak antara lain adalah gizi, peran orang tua, status ekonomi keluarga, dan lingkungan. 

Pendahuluan 

Konsep tumbuh kembang merupakan suatu hal yang mutlak pada anak, maksudnya tumbuh adalah proses bertambah besarnya sel -- sel serta bertambahnya jaringan intraseluler. Sedangkan yang dimaksud dengan kembang atau berkembang adalah proses pematangan fungsi atau organ tubuh termasuk perkembangan kemampuan mental dan kecerdasan serta perilaku anak (Campbell, 2000). Pada kenyataannya tumbuh kembang secara eksplitsit bisa dipisahkan satu sama lain. Proses tumbuh kembang ini berlangsung sejak awal pembuahan (konsepsi) sampai akhir masa remaja dengan melewati masa -- masa atau periode prenatal, bayi baru lahir, prasekolah, sekolah dini dan remaja (Campbell, 2000). Proses tumbuh kembang anak adalah masa balita, karena pada masa pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Perkembangan anak terdiri dari : perkembangan motorik kasar (pergerakan dan sikap tubuh); perkembangan motorik halus (menggambar, memegang suatu benda dan lain -- lain); perkembangan bahasa (kemampuan respon suara, mengikuti perintah, dan berbicara sopan); kepribadian atau tingkah laku (berinteraksi dengan lingkungannya) (Kania, 2009). 

Kemampuan perkembangan motorik kasar diawali dengan koordinasi tubuh, duduk, merangkak, berdiri, dan diakhiri dengan berjalan. Kemampuan perkembangan gerak motorik kasar ini ditentukan oleh perkembangan kekuatan otot, tulang, dan koordinasi otot untuk menjaga keseimbangan tubuh (Irwan, 2006). Perkembangan motorik kasar tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan fisik, tetapi juga kesiapan psikis anak untuk melakukannya seperti memanjat, dan berlari. Kemampuan motorik kasar sangat berpengaruh pada perkembangan anak. Bila mengalami keterlambatan pada kemampuan motorik, maka anak akan mengalami keterlambatan perkembangan dan pertumbuhan anak (Ichwan, 2008). 

Kesimpulan

perubahan fisik anak dapat dilihat dari meningkatnya tinggi dan berat badan, meskipun pertumbuhan fisik pada masa ini dianggap melambat. Aktivitas fisik dan mental anak juga dipengaruhi oleh kondisi fisiknya.

Dengan demikian, faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik anak antara lain adalah gizi, peran orang tua, status ekonomi keluarga, lingkungan, dan faktor keturunan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline