Lihat ke Halaman Asli

Paket Lebaran: Hukum Zakat Fitrah dan Solat 'Id

Diperbarui: 8 Mei 2021   07:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Zakat fitrah
1. Mazhab Maliki, syafi'i (mayoritas indonesia), dan Hambali sepakat zakat fitrah harus dgn beras & tak bole dgn uang, mazhab Hanafi mensyariatkan dgn beras tapi membolehkan dgn uang

2. Sunnah utk diserahkan di awal puasa, wajib diserahkan saat kita masi hidup saat azan magrib malam takbiran, dan tidak wajib diserahkan apabila ada yg wafat sblum itu

3. Pembagian zakat harus slesai dilakukan sblum Khotib naik mimbar di hari idul fitri, krna apabila terlewat maka zakat tersebut tidak sah

4. Mustahiknya adalah
     A. Fakir ( org yg kbutuhan normal 100k cuma punya 40k
      B. Miskin (org yg kbutuhan normal 100k cm punya 70k
      C. Amilin alaiha
      D. Muallaf
      E. Budak
      F. Org yg terlilit utang
      G. Fi Sabilillah (pasukan perang/pelajar yg mnuntut ilmu agama/santri)
      H. Ibnussabil ( org yg habis bekal ditengah jalan)

4. Panitia zakat di mesjid bukan Amilin alaiha shingga tidak boleh mnerima bagian zakat dan tidak boleh mencampur beras zakat muzakki, krna kmungkinan besar beras trsbut kembali kpda muzakki

5. Amilin alaiha adalah petugas yg mendapat mandat lgsg dri pemerintah, dalam hal ini baznas

6. Tidak harus menyerahkan beras kpda seluruh 8 asnaf

7. Tidak boleh memindahkan beras fitrah dri kota A ke kota B ataupun sbaliknya, kecuali mustahiq di kota tersebut sudah tidak ada lagi (kaya smua)

8. Org kafir tidak boleh mnerima bagian zakat, akan tetapi boleh mngabil upah dri zakat apabila membantu kepanitiaan zakat

9. Disunnahkan bagi istri yg kaya untuk memberi zakat fitrahnya kpda suaminya yg melarat, skalipun si suami yg mmberi nafkah

Solat 'id

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline