Seperti dalam pertandingan sepakbola, dalam kisruh persepakbolaan nasional, sekarang adalah masa-masa injury time dimana posisi sementara adalah seri/imbang. Injury time adalah saat yang mendebarkan bagi pendukung kedua kesebelasan saat skor seri/imbang. Namun, bagi penonton netral pun akan ikut terbawa suasana. Intinya menegangkan.
Pelatih kedua kesebelasan mengeluarkan segala kemampuan taktik dan strateginya. kadang sampai berteriak-teriak mengingatkan pemain di lapangan untuk fokus dan menuruti keinginan taktiknya. Pemain pun berusaha keras di lapangan, berusaha mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Tim yang sedang menang, pemainnya pun kadang mengulur-ngulur waktu agar kemenangannya aman sampai peluit akhir dibunyikan. Untuk tim yang kalah, pemainnya pun berusaha keras mengurung pemain lawan demi menyeimbangkan kedudukan dan memaksakan perpanjangan waktu. Di bagian tribun pun penonton bersorak-sorak mendukung timnya masing-masing. berteriak, memaki, bernyanyi menjadi hal yang akan terlihat demi mendukung timnya. Semuanya mengejar kemenangan, namun sejatinya mengelak dari kekalahan. Karena susasana kalah adalah menyedihkan dan tidak mengenakkan. Sedang bagi penonton netral yang kebanyakan hanya melihat dari televisi, suasana juga menjadi tegang karena mereka teraduk emosinya walau secara langsung tidak terhubung emosinya dengan tim yang bertanding. Mereka, Pelatih, pemain dan suporter ingin mencapai suasana kemenangan atau tidak mengalami suasana kekalahan.
Masih ada satu bagian lagi yaitu wasit. Wasit dalama masa injury time juga mengalami keadaan mental yang hebat. Satu saja keputusan yang dibuat tidak adil, akan mebuat pertandingan memanas dan jika berakhir akan ada yang tidak puas dan menyalahkannya. Walau aturan persepakbolaan sudah ada dan tegas, namun bagi pihak yang kalah itu tak ada gunanya. Mereka hanya ingin menang. Wasit yang seharusnya tegas dan tidak takut akan ancaman kedua tim, kadang juga akan minder dan berkeputusan demi mencapai keadaan aman. Misal : saat dalam kondisi normal, pelanggaran yang seharusnya diganjar penalti bagi tim tamu tidak dianggap pelanggaran. Wasit beranggapan apabila diganjar penalti, tim yang kebetulan banyak suporternya akan mengamuk, termasuk diprotes pemain dan pelatih. Kadang juga ada kasus penyuapan wasit dan juga intimidasi wasit. Hanya wasit profesional lah yang bisa bertahan dalam keadaan mental seperti ini.
Dan masih ada lagi Pengawas pertandingan yang bertugas. Pengawas salah satunya bertanggung jawab atas kelancaran dan tertibnya jalannya pertandingan, dimana perlu memberi saran dan pendapat kepada Wasit bila ada hal-hal serius yang ada kaitannya dengan kelancaran dan ketertiban jalannya pertandingan. tanggung jawab yang lain adalah pada saat pertandingan ia harus mengawasi dengan seksama jalannya pertandingan, apakah pertandingan berjalan sesuai ketentuan, apakah semua pihak yang ada hubungannya dengan pertandingan berlaku fair play. Bila ada yang dirasakan atau dilihatnya ada hal yang tidak tidak sesuai dengan ketentuan, seorang Pengawas Pertandingan berhak mengatakan jangan !!! atau tidak!!!. Dan dapat berkata boleh!!! atau ya!!! Penulis tidak menguraikan lebih dalam lagi tentang tugas pengawas pertandingan ini.he.he
Jadi, sekarang adalah masa injury time di kisruh persepakbolaan nasional. Silakan nilai sendiri, siapa Tim A, siapa Tim B, Siapa masing-masing pelatihnya, pemain dan suporternya. jangan lupa, siapa wasitnya dan pengawas pertandingannya. Eh..ada satu lagi siapa dan apa sponsor masing-masing tim tersebut.he.he
harapan dari sebuah pertandingan yang fair play adalah kemenangan dan kekalahan adalah biasa. So.... cuma berharap, semoga ini adalah sebuah pertandingan saja. Siapa yang menang ya tetap membumi, dan siapa yang kalah harus legowo. kalaupun imbang dan harus extra time ya dipersiapkan lagi. Apalagi jika adu penalti. Siap-siap melewati masa ketegangan kembali..he.he..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H