Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Yusuf Ansori

Mari berkontribusi untuk negeri.

Puasa Sungguh Melatih Mental

Diperbarui: 8 April 2024   07:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kuntul kerbau di pematang sawah (dokpri.)

Akhir-akhir ini langit cenderung cerah nan biru. Tentu udara pun panas. Hal lumrah apabila kita hidup di Indonsia. Persoalannya, ini bulan puasa. 

Ah, jika Anda bekerja di dalam ruangan berpendingin udara, tentu hanya urusan menahan kantuk yang menjadi kendala. Lantas, bagaimana dengan orang-orang yang bekerja di luar ruangan?

***

Saya harus menyabit rumput untuk pakan domba-domba yang diternak. Hanya beberaa ekor saja. Maka dari itu, tidak membutuhkan waktu lama untuk mengumpulkan sekarung rumput. Sekitar 2-3 jam, urusan mengumpulkan rumput pun sudah selesai. 

Namun, sekarung rumput tidak akan terkumpul andaikan saya tidak segera memulai untuk melangkahkan kaki. Pandangan mata tertuju pada langit biru, kulit pun merasakan terik panas matahari. Dan, tenggorokan yang haus tak bisa dilawan. 

Kecuali, pikiran kita melawan.

Ya, memang benar kata Napoleon Hill, sebagai manusia kita harus bisa mengolah pikiran. Apa yang terjadi di sekitar kita, diawali dari pikiran. 

Ketika puasa, manusia seakan ditantang untuk bergelut dengan pikirannya sendiri. Sebuah situasi sulit disajikan sebagai ujian hingga dia akan berhasil menjadi pemenang apabila waktunya tiba. 

Terkesan sebagai sebuah permainan pikiran. Apa yang terindera maka akan dirasa berbeda bagi setiap individu. Satu kutub dalam mental manusia mengajak untuk menyerah, rebahan dan pasrah. Satu kutub lain mengajak untuk menyerang, bergerak dan bertindak.

Andaikan pikiran saya menolak untuk bertindak maka saat cuaca panas kaki dan tangan tidak akan bergerak. Kalau saya "membesar-besarkan" situasi yang tengah puasa, maka rasa malas akan menggerayangi. Pikiran hanya berisi imajinasi tentang kesulitan. Minim sekali gambaran jika kehidupan itu "mudah saja".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline