Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Yusuf Ansori

Mari berkontribusi untuk negeri.

Laron sebagai Pengingat Jika Harapan Itu Masih Ada

Diperbarui: 2 Januari 2024   06:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: kompas.com

Pada malam tahun baru, saya mendapati banyak laron yang muncul keluar dari lubang-lubang kecil di permukaan tanah. Mereka beterbangan dalam jumlah ratusan bahkan mungkin ribuan ekor. Cahaya menjadi tujuan anggota kawanan ketika beterbangan di perkampungan. Lampu mesjid, lampu jalan bahkan lampu taman dikerumuni makhluk cantik nan menarik unggas untuk disantap. 

Sayap-sayap rapuh kawanan serangga itu lepas di banyak tempat hingga berserakan di lantai dan pekarangan rumah.  Bagi saya, ini bukan hanya fenomena musiman yang terjadi begitu saja tanpa makna. Laron, mengingatkan kita jika meninggalkan kegelapan menuju cahaya adalah sesuatu yang niscaya. 

Sumber: dokpri.

***

Sejatinya, laron ini adalah rayap yang sedang mencari tempat baru untuk bereproduksi. Makhluk yang dianggap merugikan karena sering merusak bangunan hingga sering dibasmi dengan obat anti serangga.

Rayap-rayap ini adalah calon raja dan ratu koloni baru nantinya. Untuk menjadi laron, nimfa rayap harus melalui proses metamorfosis tidak sempurna. Bentuk tubuh mereka saat ini masih ramping dan hanya mereka yang punya sayap di kerajaan rayap. Sayap ini diperlukan untuk berpindah tempat untuk membangun koloni baru, dua pasang sayap dengan ukuran sama akan muncul dari punggung mereka. Karena hal inilah rayap diklasifikasikan dalam ordo Isoptera ( iso = sama dan pteron = sayap).

Rayap reproduksi ini sering kita sebut sebagai laron dan muncul sebelum hujan. Rayap reproduksi memiliki mata yang tidak dimiliki oleh rayap pekerja atau rayap prajurit. Bentuk tubuh mereka yang indah untuk golongan rayap (ramping dan bersayap) tidak akan bertahan lama. Sayap mereka sangat rapuh, dan akan segera rontok begitu mereka telah menemukan tempat untuk membangun koloni baru. Jika terpilih menjadi ratu, tubuh laron betina tidak akan ramping lagi dan akan mengalami obesitas, karena tujuan hidupnya hingga ajal adalah bertelur untuk koloni.

Setelah tiba di calon tempat tinggal baru, rayap reproduksi terpilih akan menjadi ratu dan raja dalam koloni. Di mana dalam koloni hanya terdapat satu raja dan satu ratu. Ratu rayap merupakan serangga dengan umur terpanjang di dunia, ratu rayap dapat hidup 50 tahun pada kondisi ideal. Kebanyakan serangga hanya hidup dalaman hitungan bulan atau hari, bahkan lalat capung (mayfly) yang merupakan serangga dengan umur terpendek di dunia hanya hidup dalam hitungan jam.

Saat kemampuan bertelur ratu menurun, fungsinya dalam hal reproduksi akan dibantu rayap reproduksi untuk meringankan beban ratu. Rayap reproduksi yang dimaksud adalah rayap-rayap reproduksi (laron) yang sebelumnya gagal terpilih menjadi ratu dan raja koloni baru. Meskipun rayap reproduksi bertelur lebih sedikit dari ratu, jumlah mereka dalam koloni bisa mencapai ratusan. Kontribusi mereka untuk kapasitas bertelur koloni dapat menjadi luar biasa dan ketika ratu mati mereka dapat mengambil alih total tugas reproduksi.

Daur hidup rayap (sumber gambar: wikipedia.org)

***

Memasuki tahun baru, laron-laron mengingatkan kita jika kehidupan memiliki pola yang nyaris serupa. Ketika kegelapan melanda keseharian manusia, maka percaya saja jika akan ada cahaya di sana. Cahaya itu akan menuntun kita menuju tempat yang lebih baik. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline