Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Yusuf Ansori

Mari berkontribusi untuk negeri.

Film "The Gifted", Dialog Kompromi Demokrasi dan Monarki

Diperbarui: 31 Mei 2022   12:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Poster: kompas.com

Bagi mata saya, film ini bukan hanya menawarkan skenario dan efek visual yang menarik namun juga menyiratkan bagaimana manusia memandang sebuah sistem kehidupan. Ada sebagian orang yang masih mendukung hirarki kekuasaan sebagai sesuatu yang tak tergoyahkan. Sebagian lainnya, melihat hirarki itu sebagai bentuk ketidakadilan.

***

Ketika pertama kali menonton film ini, terus terang saya masih menganggap ini hanya sebagai tayangan 'klise'. Serial yang dibuat untuk anak remaja dimana sekolah selalu menjadi latarnya.

Namun, ketika masuk ke episode penghabisan ternyata saya menemukan sesuatu yang luar biasa dari film ini. Sebuah konsep besar perikehidupan manusia disajikan dengan cara yang sederhana.

Stratifikasi sosial, hal yang kita pelajari ketika sekolah menjadi tema dalam film The Gifted. Sekelompok siswa yang disebut Unggulan memiliki hak istimewa yang tidak diberikan kepada murid lain oleh pihak sekolah tempat mereka menuntut ilmu.

Kelompok Unggulan ini bukan hanya memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh sebagian besar murid lain, namun mereka pun menjadi kebanggaan sekolah di hadapan masyarakat dan Pemerintah Thailand.

Hal yang menarik, kelompok Unggulan ini berada di puncak stratifikasi kelas yang dibuat oleh Kepala Sekolah. Tentu saja, murid dengan kemampuan alakadarnya ditempatkan di kelas peringkat terbawah.

Ujian pemeringkatan senantiasa dilakukan untuk menentukan siapa berada di kelas yang mana. Nantinya, setiap murid diberi identitas di pakaiannya berupa pin dengan angka berurutan.

Jika digambarkan, pemeringkatan ini mirip dengan piramida kekuasaan dimana kelompok Unggulan berada di puncak. Tentu saja jumlahnya hanya segelintir saja.

***

Jika kita menjadi warga Thailand _latar film ini dibuat_ maka tidak akan terlalu heran dengan sistem pemeringkatan. Di sana, monarki masih menjadi cara untuk mengurus negara. Raja dan keluarganya tetap mendapatkan tempat teratas dalam stratifikasi sosial.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline