Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Yusuf Ansori

Mari berkontribusi untuk negeri.

Membangun Silo Padi untuk Cadangan Pangan Warga

Diperbarui: 25 Juli 2020   21:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: silosupplier.com

Saya merasa heran, kenapa Pemerintah tidak membangun lumbung padi di desa-desa atau kecamatan sebagai cadangan pangan. Padahal, keluarga saya pun membangun gudang dengan ukuran kecil demi kelangsungan pangan setelah musim panen.

Kami, keluarga petani gurem masih berpikir jika masalah pangan bisa menjadi "masalah besar" jika tidak dikelola dengan baik. Makanya, tidak seluruh hasil panen dijual dan lekas dijadikan beras. Sebagian besar disimpan dalam bentuk gabah hingga beberapa bulan ke depan.

Jika permasalahan pangan, terutama beras masih dilihat sebagai komoditas bisnis maka tidak usah heran masih minim penanganan. Padi lekas digiling menjadi beras dan dijadikan barang dagangan. Tidak terpikirkan untuk menyimpannya di gudang dalam jangka waktu lama.

Secara teknis, menyimpan padi bisa lebih lama daripada menyimpan beras. Hanya saja, budaya "menyimpan padi" ini tidak selalu ada di setiap daerah. Di desa saya pun, banyak petani yang tidak memiliki gudang. Mereka lebih suka langsung menjual  hasil panen ke tengkulak.

Padi sedang dijemur (Dokpri.)

Ada betulnya juga jika masalah pangan harus didasarkan pada persepsi pertahanan bukan hanya persepsi bisnis. Masalah pangan, bukan hanya memenuhi kebutuhan warga dalam jangka pendek tetapi didasarkan pada persiapan menghadapi situasi darurat.

Kalau Bapa saya, tidak punya kebiasaan menjual padi ke tengkulak. Dari segi harga, ya lumayan buat menambah pendapatan. Tetapi, padi di gudang dipersiapkan untuk situasi tak terduga. Misalnya, saat ini ketika harga beras semakin mahal maka keluarga kami tidak perlu membeli beras. Apalagi ketika pandemi melanda negeri, maka urusan pangan bisa teratasi. Alhamdulillah.

Nah, pemikiran sederhana ini sebetulnya bisa diaplikasikan dalam sekala besar. Dimana tidak usah terburu-buru "menukar" padi dengan uang. Kelebihan hasil panen disimpan di gudang untuk cadangan.  Ya, anggaplah tabungan pangan bukan tabungan uang yang mudah terpengaruh inflasi.

Kalau Pemerintah mau, sebaiknya segera dibangun silo-silo ukuran besar. Minimal, setiap desa memiliki silo padi agar tahan cuaca juga hama. Harganya memang lebih mahal dibanding lumbung padi tradisional tetapi ini bentuk investasi jangka panjang.

Urusan pangan bukan hanya terletak di pundak Bulog saja tetapi sudah harus melibatkan TNI-Polri karena terkait keamanan. Meskipun kita bukan negara militer, tetapi silo-silo itu bisa dianggap sebagai "bangunan strategis" seperti menjaga pembangkit listrik.

***

Sekarang saya paham, kenapa urusan isi perut begitu pelik. Kesalahan ternyata ada pada kita yang tidak sanggup mengelola. Alam Indonesia yang subur belum bisa membawa pada kemakmuran bagi rakyatnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline