Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Yusuf Ansori

Mari berkontribusi untuk negeri.

Redefinisi Rumah: Bukan Hanya Tempat Singgah

Diperbarui: 27 Maret 2020   06:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ngopi sambil membaca buku, menambah pengetahuan juga hiburan. (Koleksi pribadi)

Di rumah saja, ternyata bisa membuat definisi ulang pengertian tentang "rumah". Mungkin, banyak diantara kita yang masih menganggap rumah hanya sebagai tempat singgah.

Punya dapur mewah yang lengkap dengan peralatan masaknya, tetapi jarang digunakan karena lebih suka makan di luar. Televisi LED jarang dinyalakan karena di rumah hanya sekedar mampir untuk merebahkan diri. Terbangun lagi ketika matahari pagi menyelusup jendela dan menyilaukan mata.

Rumah yang dibangun dengan "keringat darah" tidak lebih dari harta untuk diperlihatkan kepada tetangga. Tapi, tak apalah daripada tidak punya apa-apa.

***

Bagi saya, definisi rumah adalah tempat untuk berkreatifitas. Sejak kecil, memang lebih banyak tinggal di rumah karena banyak hal yang bisa dilakukan.

Membaca koleksi buku lama yang belum dibaca hingga membuat kriya bisa mengisi waktu makanya tidak bingung harus berbuat apa. Bukan hanya nonton TV seharian, tetapi menulis cerita hingga blog yang minim pembaca sudah saya lakukan sejak lama.

Mendefinisikan rumah itu begitu penting bagi saya, sehingga bisa membuat rumah betah untuk ditinggali. Bukan hanya masalah ukuran atau bahan bangunan, tetapi kenyamanan rumah juga timbul ketika bisa menggunakannya dengan sebaik-baiknya.

Dari dulu, saya tidak pernah merasa "gabut" dan kebingungan mau apa di rumah. Ketika definisi rumah sudah tertanam dalam pikiran, ternyata ide itu ada saja melintas dalam pikiran.

Rumah malahan menjadi tempat belajar utama bagi saya. Bahkan, sumber kehidupan yang utama.

Bercanda dengan keluarga hingga bertukar pikiran akan masa depan sering dilakukan di rumah. Kehangatan bukan hanya tentang "kita punya apa", tetapi juga "yang kita punya bisa jadi apa".

Rumah sebagai "tempat mengawali dan mengakhiri" hari malah menguatkan kita kalau mensyukuri lebih baik daripada mencaci maki. Menyalahkan ke sana kemari atas situasi yang kini sedang dialami.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline