Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Wijdan Panji Satria

Mahasiswa Fisioterapi Universitas Airlangga

Wacana Tarif Baru Candi Borobudur

Diperbarui: 7 Juni 2022   17:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menteri koordinator kemaritiman & investasi Luhut Binsar Pandjaitan akan membatasi wisatawan candi Borobudur menerapkan tarif baru untuk tiket masuk bagi wisatawan lokal juga asing. Kenaikan harga tadi tidak berlaku buat pelajar yaitu Rp 5.000.

Pembatasan tersebut diberikan kuota 1.200 orang per hari & wisatawan pun diwajibkan memakai tour guide atau jasa pemandu wisata dari warga lokal sekitar daerah candi Borobudur.

Dilansir berdasarkan cnnindonesia.com Luhut menyampaikan tarif baru ini demi merawat dan melestarikan kekayaan sejarah dan budaya Indonesia. Meskipun demikian, beliau mengatakan bahwa keputusan tersebut belum final.

Sebagai informasi, kenaikan tiket berlaku dengan harga Rp 750.000 bagi wisatawan lokal dan 100$ AS atau 1,45 juta rupiah bagi wisatawan asing.

Tentang perihal kenaikan harga tiket candi Borobudur, Pemkab  Magelang sebut hal tersebut menjadi tantangan baru. Pemkab Magelang melalui dinas pariwisata, kepemudaan dan olahraga (Dispora) menilai adanya wacana soal kenaikan harga tersebut bakal berimbas dalam kunjungan wisatawan.

"Kalau soal harga kita nir punya kewenangannya. Namun yang jelas ya pasti akan  berpengaruh pada kunjungan wisata. Pasti ada tantangan baru dengan kondisi seperti ini.  Tapi, kita untuk bahwa tantangan tersebut sanggup menjadi peluang, baik bagi pengelola maupun pegiat wisaat di Kabupaten Magelang,"ujar Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Magelang,Ahmad Husein saat dihubungi pada Senin (06/06/2022). -- Jogja.tribunnews.com

Ia juga menambahkan, dengan adanya kenaikan harga tiket candi Borobudur bisa menjadi peluang mengembangkan desa wisata dari sekitarnya. Sehingga wisata lainnya bisa berkembang dan dapat menjadi alternatif wisata bagi para wisatawan lokal maupun asing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline