Cryptocurrency adalah mata uang digital yang di awali kemunculannya dengan Bitcoin, Satoshi Nakamoto.
Menurut data Cointmarketcap hari ini Kapitalisasi Pasar $1.06T naik sebesar 0.26% dari hari sebelumnya, Transaksi 24jam $19.56B naik sebesar 10.83% dari hari sebelumnya
Semenjak crypto bullrun/bullrally pada Oktober 2021 lalu, tentu siklus halving ini berlanjut mulai tahun 2022 hingga 2024. Halving merupakan kegiatan mining dikurangi 50% pendapatan sehingga asset crypto menjadi langka.
Apa Itu Halving?
Bitcoin halving adalah peristiwa dimana rewards yang akan didapatkan para miner akan dipotong setengahnya. Dalam proses mining, para miner membutuhkan perangkat yang dibutuhkan untuk memverifikasi transaksi. Transaksi itu akan digabungkan menjadi satu blok. Lalu kemudian blok akan disatukan menjadi chain alias blockchain.
Masa Halving Bitcoin
Tahun Pertama - 2022
Periode ini dinamakan bear market, yaitu masa penurunan market crypto 70%-80%. Tahun 2022 Bitcoin open di harga $48189.84 dan close $15476 (kurs dollar saat itu Rp 14.860) yang artinya terdapat penurunan hingga 64.21%
Tahun Kedua - 2023
Periode ini dinamakan sideways, yaitu masa dimana harga akan tetap di area SnD menjadi akumulasi harga open $16541.77 hingga saat ini 18 September 2023 $26863.15 (kurs dollar saat ini Rp 15.350)
Tahun Ketiga - 2024
Tahun ini dinamakan periode halving, yaitu pada kegiatan mining akan dikurangi 50% reward Bitcoin.
Jadwal Bitcoin Halving yang terjadi selama ini, yaitu:
- 28 November 2012: 25 BTC
- 9 Juli 2016: 12,5 BTC
- 11 Mei 2020: 6,25 BTC
- 2 Maret 2024: 3,125 BTC
Supply Bitcoin terdapat 21juta yang artinya tiap 210ribu blok akan dikurangi setengahnya setiap periode ini sehingga harga akan naik.
Singkatnya begini: