Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Ulya Ifrad

Young Statisticians

Ramadan di Tengah Wabah

Diperbarui: 23 Mei 2020   08:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image www.freepnglogos.com/pics/masjidaption

Virus Corona atau Covid-19 benar-benar telah menjadi momok yang menakutkan bagi seluruh manusia di dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Ketakutan yang ditimbulkan oleh virus ini seolah membuat bumi berhenti bekerja. Hampir seluruh Negara atau bahkan seluruhnya sudah memberlakukan lockdown. Seluruh kegiatan berhenti, baik itu bekerja, ibadah maupun belajar.

Saat ini di Indonesia sendiri telah mencatatkan 4.000 kasus lebih orang yang positif corona. Ini tentunya menjadi jumlah yang sangat besar, karena dalam waktu yang sangat singkat Indonesia berhasil mencatatkan angka tersebut. Tentunya ini bukanlah kesalahan dari Pemerintah, pihak medis dan masyarakat, tapi ini adalah kesalahan kita bersama. Pemerintah sudah berupaya untuk menekan angka penyebaran virus ini dan kita sebagai masyarakat juga harus patuh dan jangan bersikap acuh tak acuh, atau bersikap bodo amat.

Puasa ramadhan tahun ini mengundang banyak tanya. Bagaimana mengisi bulan puasa ramadhan di tengah pandemi virus corona? Bagaimana meraih amalan-amalan baik seperti silaturahmi? Atau bisakah kita berkumpul dan mengaji bersama di masjid-masjid atau mushala? Sedangkan pemerintah menganjurkan masyarakat untuk mengurangi aktifitas di luar rumah dan berkumpul-kumpul. Bahkan ada anjuran yang dikeluarkan oleh PBNU untuk sholat tarawih yang biasa dilaksanakan secara berjamaah di masjid atau mushala, kini dilaksanakan dirumah masing-masing.

Tentunya pertanyaan-pertanyaan ini harus dijawab agar umat muslim mempunyai jalan keluar dan solusi. Perlu adanya edukasi terutama untuk masyarakat awam bahwa menjalankan amalan-amalan yang baik di bulan ramadhan ini tetap bisa dilakukan meskipun di rumah saja. Di antara banyak amalan, yang paling digandrungi oleh umat muslim saat Ramadan adalah Salat Tarawih dan tadarus Al-quran. Dua amalan tersebut banyak dipraktekan kaum muslim. Karena selain berbuah pahala, juga selaras dengan anjuran baginda Nabi Muhammad SAW. Puasa di bulan suci ramadhan hanya dilakukan selama satu tahun sekali. Walaupun ramadhan tahun ini di warnai dengan situasi pandemi covid-19, namun kegembiraan dan semangat untuk menyambutnya tak boleh surut. Umat muslim harus tetap meningkatkan keimanan dan memperbanyak ritual ibadah yang bisa dilakukan walaupun hanya di rumah. Seperti tadarus Al-Qur’an, qiyamul lail, atau shalat tarawih.

Sejenak, mari kita refleksikan momentum ramadhan di tahun-tahun lalu. Kesibukan di luar rumah yang menjadi rutunitas kita, seperti bekerja, berbisnis, atau berpergian sering kali menghabiskan waktu. Sehingga tak jarang juga melupakan atau meninggalkan amalan-amalan baik di bulan puasa ramadhan. Padahal sangat disayangkan melewatkan momentum per satu tahun sekali ini.

Akan tetapi ada hikmah di balik pandemi situasi pandemi ini. Apa itu? Yakni umat muslim bisa punya banyak waktu untuk menjalaknan amalan baik seperti membaca Al-Qur’an. Hal tersebut sering abai lantaran masyarakat disibukan dengan banyak aktifitas duniawi yang dilakukan di bulan puasa. Namun kali ini tidak, karena masyarakat dianjurkan untuk tetap dirumah saja. Membaca Al-Quran bukan hanya berhenti di satu waktu. Setiap saat dan setiap hari tentunya kita diperintahkan Allah SWT untuk membacanya dan menjadikannya sebagai pedoman. Membaca Al-Quran di bulan Ramadhan tentu memiliki keutamaan tersendiri bagi seorang muslim.

Jika membaca Al-Qur’an akan menuai kebaikan dan pahalanya dilipat gandakan, bagaimana jika dibaca di bulan yang penuh keberkahan ini? Tentu akan lebih banyak lagi kebaikan serta ganjaran yang akan diraih bagi siapa yang membacanya. Untuk itu mari bersama-sama kita putuskan rantai penyebaran wabah ini dengan tetap di rumah saja dan jangan kemana-mana. Kita Doakan agar di hari yang fitri nantinya virus ini sudah tidak ada lagi dan kalau pun masih ada, sudah berkurang keberadaannya, agar kita dapat kembali merasakan indahnya Idul Fitri bersama keluarga besar dan dapat saling memaafkan secara langsung dengan kerabat sanak saudara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline