Lihat ke Halaman Asli

Dialog Kemerdekaan dengan Gadis Cilik

Diperbarui: 18 Juni 2015   03:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14077237631980005945

Oleh: Muhammad Toha

Beberapa malam menjelang 17 Agustusan, Nashya—putri pertamaku yang berusia 7 tahun—menagih tugas rutinku yang telah aku jalani sejak Nashya berumur 2 tahun; dongeng menjelang tidur.

Aku sempat berpikir, kisah apa lagi yang akan aku ceritakan malam ini, sebab semua buku cerita yang menjadi koleksinya, sudah khatamdibaca. Koleksi dongeng turun temurun yang aku dengar dari Bapakku, juga sudah tamat, bahkan beberapa kali terulang.

Aku dapat ide; mumpung menjelang 17 Agustus, aku lantas menawarkan, “Papa mau cerita kenapa tanggal 17 Agustus disebut hari kemerdekaan Indonesia. Mbak mau dengarin?”

“Mau. Tapi apa itu kemerdekaan Pa,” tanyanya dengan mimik serius.

“Gini nak,” aku mulai coba menjawab pertanyaan Nashya dengan bahasa sederhana yang mudah dipahami anak usia 7 tahun. Singkat cerita, aku kisahkan asal mula Indonesia dikuasai oleh Belanda, dan kekejaman Belanda selama 350 tahun menjajah Indonesia.

“Lho, kenapa Orang Indonesia gak melawan?” tiba-tiba Nashya menginterupsi.

“Melawan dong. Mbak pernah dengar nama Pangeran Diponegoro, Sultan Hasanuddin atau Imam Bonjol?” tanyaku.

“Pangeran Dipenogoro dan Sultan Hasanuddin pernah dengar, tapi Imam Bonjol belum pernah,” jawabnya jujur.

“Mereka itulah pahlawan yang melawan penjajah Belanda. Tapi mereka kalah karena tentara Belanda punya senjata yang lengkap.” begitu jawabanku.

Lalu, saya lanjutkan cerita tentang kehebatan dan keberanian Tentara Jepang yang datang ke Indonesia, dan berhasil mengalahkan Belanda. Saya kisahkan bagaimana tentara Jepang yang awalnya baik, tapi ternyata mereka lebih kejam dari Belanda.“Banyak orang Indonesia disiksa dan dibunuh Tentara Jepang,” begitu kisahku.

Nampak sekali kesedihan di wajah Nashya saat mendengar ceritaku ini. Wajahnya terlihat murung.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline