Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Tharieq Waldopo

Tinggal di kota Depok

Bukan Sekadar Angka

Diperbarui: 22 September 2018   21:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : https://nasional.tempo.co

Tepat pada kemarin malam (Jumat,21,09,2018) di gedung komisi pemilihan umum Republik Indonesia yang berada di JL. Imam Bonjol, Menteng Jakarta Pusat telah dilakukan pengundian nomor urut peserta capres-cawapres 2019 dan hasilnya pasangan Jokowi & Ma'aruf Amin mendapatkan nomor urut 1 sedangkan Lawanya Prabowo & Sandi mendapatkan nomor urut 2.

Jika kita berkaca pada Pilpres 2014, Pilpres 2019 ini adalah Rematch antara Jokowi & Prabowo, yang berbeda adalah pasangan Jokowi & Jk saat itu mendapatkan nomor urut 2 sedangkan lawanya Prabowo & Hatta mendapatkan nomor urut 1.

Sadar tidak sadar seketika Jokowi memenangkan Pilpres 2014, nomor 2 ini memiliki angka yang sangat familiar bagi pendukung Jokowi sesuai Tagline nya Jokowi ketika kampanye yaitu "Salam 2 jari", slogan ini masih  banyak diingat dibenak masyarakat terlebih lagi banyak pendukungnya menginginkan Jokowi memimpin negeri ini dengan 2 periode, dan mereka pun banyak menggaungkan dengan hastag #jokowi2periode. Namun yang terjadi adalah Pasangan Jokowi mendapatkan nomor 1 & Prabowo nomor 2.

Akan tetapi bukan masyarakat Indonesia jika tidak suka mencocok-cocokan ataupun Cocokologi, ada yang mengatakan "Berdua 1 tujuan Indonesia jaya" tak kalah dari itu Jokowi pun ikut membuat statement di gedung KPU yaitu " Pilpres ini memang memperebutkan RI 1" yang bisa jadi pernyataan Jokowi ini mengisyaratkan agar rakyat memilih nomor 1.

Dari kubu Prabowo pun ada beberapa Cocokologi yang disampaikan pendukungnya yaitu " jika penentuan nomor urut ini dilaksanakan di tanggal 21 & Prabowo mendapatkan nomor urut 2 hal itu pun menjadi pelengkap menjadi 212" yang dimana 212 ini adalah angka yang penuh nilai Historis yang lebih bagi pendukung Prabowo.

Ada hal yang menarik saat pengambilan nomor urut kemarin yaitu ditambahnya angka 0 yang menjadi nomor urut 01 & 02 , hal itupun juga dipaparkan oleh cawapres Prabowo yaitu Sandiaga Uno saat memberikan pertanyaan di gedung KPU yang intinya pasangan Jokowi-Maaruf dan Prabowo-sandi sebelumnya ikut berdiskusi agar ditambahkannya angka 0 saat pengambilan nomor urut dikarenakan ada beberapa Partai politik yang memiliki nomor yang sama yaitu 1 & 2.

Memang menurut Penulis Pribadi ditambahkan angka 0 saat pengambilan nomor urut kemarin itu ada benarnya, terlebih lagi Parpol yang memiliki Nomor urut 1 & 2 yaitu PKB dan Gerindra yang bisa saja akan mendapatkan nilai lebih dikarenakan Pilpres & Pileg tahun  depan digabung, dan biasanya setiap Calon presiden berkampanye kepada masyarakat agar memilih nomor 1 atau 2 dan inilah yang membuat nilai lebih mereka dari segi elektoral legislatif terutama dari golongan pemilih Awam, walaupun nilainya tidak begitu signifikan tapi ini bisa membuat kecemburuan dari Partai Politik lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline