Seorang pria bernama untung membagikan kisah memilukan yang dialami oleh adik dan dirinya. Bagaimana tidak, adiknya yang masih menduduki bangku SMA (Sekolah Menengah Atas) menjadi korban bully satu kelas diantara teman-temannya di Provinsi Sumatera Barat, bukannya yang membully dikeluarkan dari sekolah malah adiknya yang dikeluarkan dari sekolah.
Dalam video yang beredar ia menceritakan bahwa adiknya menjadi korban bully satu kelas oleh teman-temannya, tetapi seolah guru tidak menanggapi dan bersikap acuh.
"Tugas kalian sebagai guru apa disini" ujarnya kepada seorang guru.
"eh eh tolong sopan ya" jawab gurunya
"masa siswa kalian dibully teriak-teriak sampai ke atas masa kalian ga dengar, apa tugas kalian disini, makan gaji buta kalian?" Jawabnya lagi yang kesal dengan guru karena seolah tak acuh terhadap sala seorang muridnya yang menjadi korban bully. Ia juga menceritakan saat ia masih SMA di tempat yang sama, nilainya pernah direkayasa oleh pihak sekolah dimana adiknya dibully.
"Dulu saya mendapat beasiswa bidikmisi di Universitas Negeri Padang, tapi malah direkayasa nilai saya sama sekolah padahal saya selalu ranking satu". Akibat nilainya direkayasa Untung gagal diterima pihak kampus padahal ia sudah memenuhi syarat untuk diterima. Untung juga menceritakan bahwa ia merupakan seorang yang bersuku Jawa tapi berdomisili di Sumatera Barat.
keluarganya juga mendapatkan perlakuan rasis dari warga sekitar. "apa kalian, kami tahu kalian ga ada suku disini, kalian cuma numpang hidup disini". Saat ini keluarganya akan didampingi oleh kuasa hukum untuk meminta penjelasan dari sekolah tentang apa yang sebenarnya terjadi terhadap adiknya.
Tak lupa juga ia berterima kasih kepada kuasa hukum yang telah membantunya, meskipun ia sewaktu-waktu ditangkap pihak kepolisisan setidaknya Untung telah memperjuangkan keadilan. "Terima kasih kepada bapak-bapak bendahara dan kuasa hukum atas dukungannya, meskipun saya nantinya ditangkap setidaknya saya sudah berjuang untuk adik saya".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H