Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Taufik

Mahasiswa FISIP UHAMKA

Perjuangan Anak Kost Demi Mendapatkan Gelar Sarjana

Diperbarui: 13 Juli 2022   16:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Gapura Kost Hj Nana, dok. pribadi

Sebuah proses yang cukup berat bagi anak kost yang sedang berusaha untuk medapatkan gelar serjana yang jauh dari sport system yaitu keluarga nya. Namun itu lah salah satu pilihan dari mereka yang harus di tuntaskan dalam sebuah proses. Yang di dalam pemikiran mereka tidak hanya mendapatkan gelar serjana akan tetapi banyak sekali yang harus mereka pikirkan seperti bagaimana dia manage uang supaya tidak boros, dia juga harus memikiran harus makan apa di saat tanggal tua mendatang, pun dia juga memikirkan bagaimana cara mendapatkan sebuah prestasi di kota orang supaya menjadi buah hasil proses yang dia banggakan Ketika dia pulang kekampung halaman nya. Sungguh itu tidak sangat lah mudah akan tetapi itu semua pasti bisa mereka lalui untuk mencapai sebuah gelar serjana mereka.

Tidak hanya sebuah anak nya yang berfikir hidup ini sangat lah keras karena dia harus mengadu nasib di kota metropolitan yang jauh dari kedua orang tua nya, tetapi orang tua mereka pun tetap terus bersemangat untuk medapatkan pundi - pundi rupiah supaya dia bisa terus membiayai Pendidikan anaknya yang sedang berproses sehingga pulang kekampung bisa mendapatkan gelar serjana dan juga ilmu yang dia dapatkan dalam berpendidikan bisa berguna dan juga bermanfaat untuk orang lain.

"Saya disini juga kuliah sekalian kerja ojek online karena untuk menambah uang supaya tidak memberatkan orang tua, karena saya ini ikut organisasi kadang perlu uang tambahan yang harus saya dapatkan" Ucap Muhajir selaku Mahasiswa asal Solo

Dengan di tengah kesibukan mereka dalam kuliah dan juga organisasi tapi mereka tetap berfikir untuk mencari uang supaya bisa membantu dan juga meringankan beban dari orang tuanya. Apa lagi kita sedang dimasa transisi perekonomian yang dimana dua tahun kebelakangan kita dapat merasakan dampak dari masa pandemi covid-19. Akan banyak sekali cerita yang mereka dapatkan baik itu susah maupun senang nya di dalam proses untuk mengejar gelar serjana mereka.

"menjadi anak rantau pasti banyak banget suka duka nya tetapi tidak apa - apa justru itu yang nanti akan ngebangun kita untuk menjadi lebih kuat lagi dan juga lebih hebat lagi" ucap Rara selaku mahasiswa asal Bangka

Dengan mereka yang sudah terbiasa tinggal sendiri jauh dari orang tua disitu lah mental dia terbentuk untuk menjadi anak yang jauh lebih dewasa dan juga kemandirian mereka pun terbentuk, dengan semangat yang tidak akan pernah pudar demi membanggakan kedua orang tua nya.

"Saya melihat kaka saya yang kuliah jauh dari kampung halaman setiap dia pulang kembali ke kampung halaman selalu membawa cerita cerita yang buat saya termotivasi untuk keluar dari zona nyaman saya, karena dia bilang kalau kamu kuliah di luar daerah kamu mempunya hal hal baru yang membuat kamu tidak disini sini saja" ucap Nuyu selaku mahasiswa asal Sulawesi Tenggara

Menjadi orang perantau itu bukan lah hal yang mudah karena kita harus pergi meninggalkan kampung halaman dan juga orang terdeket kita, tetapi ini lah sebuah pilihan kita untuk mencapai tujuan dan juga cita -- cita yang harus kita kerjar, karena jika kita terus menerus berada di zona nyaman kita, kita tidak akan bisa berkembang.

"Jangan pernah Lelah untuk mendoakan anak nya yang sedang merantau karena kalau kita anak rantau pun percaya bahwa doa orang tua bisa sampai menembus langit dan bisa langsung di dengar oleh tuhan karena setiap doa orang tua itu sangat lah mujarab, jadi untuk orang tua yang anak nya sedang merantau jangan pernah berhenti untuk mendoakan anak nya karena yang hebat itu bukan lah dari anak nya tetapi dari doa orang tua yang kuat. Orang tau juga harus menjaga Kesehatan disana karena bagaimana pun mereka adalah sport system karena kita disini sebagai anak rantau pejuang yang ingin sukses, pejuang ingin mengejar cita -- cita apa bila mereka sehat itu akan menjadi semangat buat kita sebagai anak rantau tetapi jika mereka sakit kita sebagai anak rantau akan merasakan sedih dan juga kepikiran" ucap Marwa selaku mahasiswa asal palembang  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline