Lihat ke Halaman Asli

Syukri Muhammad Syukri

TERVERIFIKASI

Menulis untuk berbagi

Ini Cara Praktis Menjernihkan Air

Diperbarui: 4 April 2017   18:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

141070628582792198

Keterangan gambar: Alat penjernih air yang sangat praktis.

Air bersih merupakan kebutuhan vital bagi setiap warga. Terkadang, demi lima liter air, warga rela menuruni tebing terjal atau berjalan puluhan kilometer. Di beberapa daerah yang mengalami kekeringan, sejumlah stasion televisi menyiarkan warga yang sedang mengambil air keruh dari tengah-tengah sungai kering. Ironis memang!

Beruntunglah mereka yang mendapat suplai air bersih yang cukup dan memadai dari perusahaan air minum atau sumber mata air pegunungan. Saya, termasuk yang kurang beruntung dalam hal suplai air bersih meskipun jaringan pipa air bersih sudah terpasang. Masalahnya, mengucurnya suplai air bersih tidak menentu, sehari datang sementara lima hari kemudian kering total.

Sementara itu, kebutuhan air untuk mandi, cuci dan kakus tidak bisa ditunda sehari pun. Menunggu datangnya suplai air bersih, ujung-ujungnya harus tayamum terus. Demi ketersediaan air, khususnya untuk kakus dan mencuci, tentu harus diambil langkah cepat.

Akhirnya saya memutuskan untuk membuat sumur artesis (sumur bor) yang dalamnya mencapai 50 meter. Sebenarnya, untuk kawasan tempat tinggal saya, sumur artesis sedalam 10 meter sudah cukup. Hanya saja, air yang keluar dari kedalaman 10 meter itu disertai dengan lumut berwarna kuning dan berbau besi berkarat.

Pada kedalaman 50 meter, air yang mengucur dari sumur artesis memang jernih. Namun, dalam tempo satu hari, air dalam bak berubah menjadi kuning disertai bau besi berkarat. Baju putih yang dicuci dengan air itu, tidak lama akan berubah warnanya menjadi kuning. Badan kita yang diguyur dengan air itu juga meninggalkan bau besi berkarat.

Saya pernah membuat saringan penjernih air dengan timba bekas cat. Sayangnya, hampir saban hari timba itu terpelanting kedalam bak. Hal ini disebabkan dinding bak yang relatif tipis, hanya sekitar 10 cm. Ujung-ujungnya terpaksa menguras bak.

Kemudian, wadah penyaring air saya ganti dengan pipa PVC 4”, ternyata sangat praktis. Sejak itu, proses penyaringan air berjalan sebagaimana yang diharapkan. Sudah jarang menguras bak. Saya benar-benar bisa menikmati air jernih, layaknya air dari PDAM. Ingin mencoba?

Ini bahan yang dibutuhkan untuk membuat perjernih air menggunakan pipa PVC:



  1. Pipa plastik elastis sepanjang 2 meter;

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline