Lihat ke Halaman Asli

Syukri Muhammad Syukri

TERVERIFIKASI

Menulis untuk berbagi

Gubernur Jateng Tolak Kartu Flazz Kriko

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1416674225352219559

[caption id="attachment_355580" align="aligncenter" width="640" caption="Panitia Kompasianival 2014 menyerahkan cenderamata kartu flazz Kriko kepada Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo."][/caption]

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menolak dihadiahi cenderamata kartu flazz Kriko dari panitia Kompasianival 2014. Penolakan itu terjadi usai nangkring bareng kompasianer pada acara Kompasianival 2014, Sabtu (22/11/2014) di Gedung Sasono Budaya TMII Jakarta.

Ketika panitia yang diwakili Pepih Nugraha akan menyerahkan kartu flazz Kriko kepada Ganjar Pranowo, sang gubernur bertanya: apakah kartu flazz itu dijual? Kalau dijual, Gubernur Ganjar akan membelinya. Dia menolak menerima kartu itu sebagai hadiah.

“Kalau terima hadiah, itu gratifikasi, saya harus lapor KPK. Lebih baik saya beli saja,” kata Ganjar.

Sikap itu mendapat standing applaus dari para kompasianer yang hadir di gedung Sasono Budaya Taman Mini Indonesia Indah tersebut. Sikap yang ditunjukkan oleh Ganjar Pranowo itu sebagai bukti bahwa dia konsisten menolak berbagai bentuk gratifikasi.

Dalam acara nangkring bareng kompasianer itu, moderator Iskandar Zulkarnaen menanyakan rumus mengelola pemerintahan ala Ganjar Pranowo di Jawa Tengah. Menurut Ganjar, pihaknya mengajak KPK untuk ikut mengawasi dalam rangka pembenahan birokrasidi Provinsi Jawa Tengah. Salah satunya dalam urusan gratifikasi.

“Siapapun yang mengantarkan parcel, saya suruh kembalikan. Memang diawal saya menjabat gubernur, banyak yang ngantar parcel, termasuk ada dua bupati, saya suruh kembalikan,” ungkap Ganjar.

Dia mengakui, era pemerintahan sebelumnya sering menjadi bahan omongan tentang adanya setoran. Sejak dia menolak berbagai pemberian itu, tidak ada lagi setoran kepada gubernur. Dia hanya meminta kepada jajarannya untuk merespon berbagai keluhan masyarakat dengan cepat, bukan mengantar setoran.

“Para petugas itu malah bersyukur dan bisa tidur nyenyak sekarang, karena tidak ada kewajiban menyetor,” pungkas Ganjar Pranowo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline