Lihat ke Halaman Asli

MUHAMMAD SYIVA ABDILLAH

Mahasiswa - Mahasiswa Teknologi Radiologi Pencitraan (Universitas Airlangga)

Apakah Radiasi Aman terhadap Kesehatan Manusia?

Diperbarui: 7 Juni 2022   23:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pertama kita harus pahami dulu apa itu Radiasi. Radiasi pada dasarnya adalah suatu cara perambatan energi dari sumber energi ke lingkungannya tanpa membutuhkan medium. Apakah Radiasi berbahaya bagi tubuh manusia?, jawabannya tentu berbahaya!.

Menurut https://kesmas.kemkes.go.id/ secara alami, setiap hari manusia sudah dikepung dan terpapar dengan radiasi nuklir di segala penjuru, mulai dari yang berasal dari sinar kosmis di luar angkasa hingga radiasi nuklir yang dipancarkan dari mineral dan bebatuan yang ada di dalam bumi. 

Juga termasuk paparan radiasi nuklir yang anda terima dari instrumen kedokteran nuklir untuk terapi ataupun diagnosa seperti CT Scan atau X-Ray. Bagaimana bisa manusia setiap hari dapat terpapar radiasi?.

Menurut https://kesmas.kemkes.go.id/, Karena di dalam tanah yang kita pijak ini mengandung radiasi yang berasal dari dalam bumi bernama Radiasi Radon. Radon merupakan gas radioaktif yang muncul dari bebatuan dan tanah serta menyebar ke udara dalam rumah maupun tempat pertambangan bawah tanah.

 Sumber paparan radon dalam rumah berasal dari infiltrasi tanah, air tanah, serta material bangunan dengan radioaktivitas tinggi. Radiasi radon dalam bentuk partikel dapat masuk ke dalam media udara atau menempel di dalam debu sehingga dapat terhirup oleh manusia, juga dapat masuk ke air tanah dan tanaman pangan sehingga dapat tertelan oleh manusia.

 Menurut Badan peneliti radiasi PBB (UNSCEAR), rata-rata dosis efektif radiasi per tahun yang diterima manusia dari alam adalah 2,4 mSv, terdiri dari radiasi kosmik (0,4 mSv), gamma (0,5 mSv), radon (1,2 mSv) dan radiasi internal (0,3 mSv). Pada paparan akut dengan dosis tinggi, efek radiasi dapat menyebabkan kematian sel, gangguan fungsi jaringan dan organ tubuh, bahkan kematian, hal ini disebut dengan efek deterministik. 

Radiasi juga menyebabkan terbentuknya sel baru yang tidak normal dan berpotensi kanker pada individu yang terpapar atau penyakit yang diturunkan pada keturunan, hal ini disebut dengan efek stokastik. Badan energi nuklir dunia (IAEA) menggolongkan radiasi sebagai zat karsinogenik, 

artinya radiasi pada dosis serendah berapa pun yang diterima manusia akan menyebabkan efek terhadap sel dan jaringan yang berpotensi kanker. Target organ paparan gas radon adalah sel epitel paru, sehingga dampak kesehatan akibat paparan gas radon adalah kanker paru. Namun tubuh manusia memiliki kemampuan mentoleransi paparan radiasi dan radioaktivitas yang ada di alam.

Bagaimana kita mencegah adanya paparan radiasi dalam rumah yang berlebihan terhadap tubuh kita?, menurut Badan kesehatan dunia (WHO) merekomendasikan batas referensi paparan radon di udara pemukiman yang tidak menimbulkan efek kesehatan sebesar maksimal 100 Bq/m3. 

Pada wilayah khusus yang memiliki radiasi latar belakang tinggi (High Background Radiation Area, HBRA) direkomendasikan batas referensi paparan radon di udara pemukiman yang tidak menimbulkan efek kesehatan maksimal 300 Bq/m3 (atau setara dengan 10 mSv/tahun). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline