Demak – Masih Banyak Jalur Kereta Api Di Demak Yang Belum Berpalang, Hal Tersebut Menjadi Sorotan Beberapa Mahasiswa Kkn Uin Walisongo Yang Sedang Mengabdi Di Dusun Ngiri, Karangawen, Demak. Pasalnya, Palang Pintu Kereta Api Adalah Sesuatu Yang Penting, Namun Karena Jalan Yang Dilalui Untuk Menuju Dusun Ngiri, Desa Karangawen Tidak Terbilang Besar Menjadikan Penyediaan Palang Pintu Kereta Api Terlalu Berlebihan.
Sebagai Ganti Dari Dari Palang Pintu Kereta Api, Kepala Desa Karangawen Mempekerjakan Beberapa Petugas Jaga Untuk Memperlancar Jalur Lalu Lintas Masyarakat Karangawen Pada Khusunya. Hal Tersebut Dilakukan Demi Keamanan Dan Kenyamanan Masyarakat Yang Ingin Berlalu Lalang Melewati Jalur Rel Kereta Api Tersebut.
"Kita Harus Berhati Hati Dalam Melintasi Perlintasan Rel Kereta Api, Tetap Harus Pelan Dan Mengawasi Sekitar Walaupun Sudah Ada Penjaga, Dan Juga Selalu Perhatikan Petugas Jaga Rel Kereta Api Demi Keselamatan Dan Keamanan Kita Bersama," Kata Joehan Di Dusun Waruk, Karangawen, Kamis (24/2/2022).
Dari Pernyataan Petugas Jaga Rel Kereta Api Tersebut Dapat Disimpulkan Bahwa Petugas Jaga Juga Hanya Manusia Yang Tidak Dapat Berkutik Sedikitpun Jika Yang Berkuasa Berkehendak Lain, Maka Dari Itu Ketika Melintasi Pelintasan Kereta Api Haruslah Tetap Berhati Hati.
"Karena Semua Sudah Ada Yang Mengatur" Demikian Disampaikan Joehan Kepada Kami Yang Menghubunginya Untuk Meminta Pendapat Terkait Hal Tersebut, Kamis (24/2/2022).
Joehan (Petugas Jaga Pos Perlintasan Kereta Api) Terkesan Enggan Menanggapi Terkait Perntanyaan Tentang Kemungkin Terbesar Terjadi Kecelakaan Diperlintasan Rel Kereta Api.
Ketika Dimintai Jawaban Terkait Bayaran Perbulan, Pria Tersebut Cuma Menjawab, "Ya Setidaknya Bisa Untuk Menghidupi Istri Dan Anak," Kata Dia.
Ketika Dipastikan Apakah Hanya Itu Jawabannya, Lagi-Lagi Joehan Cuma Menjawab, "Iya."
Diketahui, Bahwa Petugas Jaga Perlintasan Kereta Api Dilakukansecara Bergantian, Yaitu Siang Dan Malam, Dan Sudah Berjalan Selama Beberapa Tahun Terakhir.