Gaya Arsitektur sudah ada pada zaman yang sangat jauh dibanding zaman peradaban sekarang ini. Semenjak revolusi industri pada abad ke-19 semenjak mesin uap ditemukan maka dari itu Arsitektur ikut mengikuti serta beradaptasi dengan kemajuan teknologi serta kebutuhan fisik bangunan maka dari itu gaya-gaya Arsitektural terbaru mulai bermunculan, Salah satu tren yang sekarang banyak diminati oleh kaum millenial yaitu adalah perumahan bergaya minimalis.
Perumahan bergaya minimalis kini menjadi indikasi acuan banyak kalangan dalam memilih bangunan mereka sebagai tempat tinggal terutama bagi kalangan millenial yang notabene pada usianya yang sekarang merupakan usia produktif berkeluarga yang memiliki kebutuhan tempat tinggal sanagat tinggi dari segi hunian maupun segi investasi untuk masa depan nantinya.
Gaya minimalis merupakan gaya Arsitektural yang berciri khaskan tataruang dalam maupun tataruang luar yang sederhana. Gaya minimalis juga memiliki khas pada interior atau penataan ruang yang sangat identik yaitu mengenai pemaksimalan efesiensi ruang dimana satu ruang bisa terisi berbagai macam fungsi.
Beberapa alasan mendasar mengapa millenial yang sedang mencari rumah menjadikan rumah minimalis sebagai rumah pilihan hunian mereka tinggal yaitu diantaranya adalah:1.Harga terjangkau
penerapan rumah minimalis dipilih dikarenakan harga yang terjangkau karena rumah minimalis biasanya tidak memakan banyak lahan tanah. Pemakaian tanah yang lebih kecil tentu saja akan memotong banyak cost yang dikeluarkan dalam pembangunan. Gaya minimalis menggunakan sedikit lahan dikarenakan pemanfaatan ruang yang efesien sehingga dengan tanah yang sempit tetap dapat memenuhi seluruh kebutuhan ruang yang dicari oleh pembeli millenial. Dengan harga yang lebih rendah serta semua kebutuhan ruang terpenuhi tentu saja para millenial lebih memilih untuk membangun atau membeli rumah minimalis sebagai tempat hunian yang mereka temopati.
2.Tak lekang oleh waktu.
Tuntutan sosial akana pandangan serta penilaian orang lain juga menjadi salah satu tolak ukur yang dinilai dalam memilih rumah hunian bagi para millenial. Gaya minimalis yang sederhana melepaskan diri dari kultur budaya daerah dan juga lini waktu yang ada dengan cenderung bertahan lebih lama. Gaya Arsitektur lain biasanya menjadi ajang musiman yang silih waktu berganti akan tergantikan, namun dengan mimilih gaya minimalis maka visual yang dapat dilihat lebih netral dan general sehingga tak lekang oleh tren semata.
3.Perawatan Yang mudah.
Dengan gaya rumah hunian yang kita tinnggali yerkonsepkan gaya minimalis maka hal ini akan berpengaruh kepada perawatan bangunan itu sendiri. Pembentukan gaya minimalis yang sederhana dan minim ornamen maka dari itu perawatan rbangunan lebih mudah dalam hal membersihkan, penambahan ornamer serta komponen tambahan pada bangunan maka akan lebih rumit dan susah dalam perawatan pembersihan, bentuk yang sederhana juga tidak mencipatakan ruang-ruang yang tidak terpakai sehingga perawatan menyeluruh lebih minim adanya.
Millenial lebih mengutamakan fungsi yang dapat mengakomodasi kehidupan mereka dalam menghuni rumah tersebut. Gaya minimalis yang sederhana juga dapat dinilai sebagai visual yang baik serta memenuhu kebutuhan ruang yang banyak sehingga maka dari itu kaum millenial yang notabene biasanya belum berpenghasilan begitu besar makan akan lebih memilih rumah dengan gaya minimalis.