Lihat ke Halaman Asli

Cinta Regu Badak (7)

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Novel Muhammad Subhan

Sampailah kami di gundukan bukit kecil yang banyak pohon petainya itu.

“Kau panjatlah pohon itu, kumpulkan petai yang masak. Itu obat cacing Kau,” katanya masih tersenyum.

“Petai obat cacing? Darimana pula Kau dapat ilmu itu?” tanyaku heran.

“Jangan kau anggap remeh ilmuku, walau pernah tinggal kelas, aku tahulah soal obat cacing, ha-ha-ha...,” tawanya lagi. Bangga. Nampak kesombongannya.

“Gak ah, pohonnya tinggi,” kataku menolak.

“Kau ini bagaimana? Sudah jauh kita berjalan tak mau pula Kau ambil obat cacing Kau itu. Rasain nanti perut Kau dimakan cacing!” ujarnya sembarang ngomong. Lalu dia terkekeh lagi.

Akhirnya aku turuti juga perintahnya. Takut kalau dia marah lalu meninggalkan aku seorang diri di tempat sunyi itu. Tubuhku yang kecil dan kurus sangat ringan memanjat pohon petai yang lebat buahnya itu. Kalau bondan yang yang manjat tentu kesulitanlah dia, badannya bongsor. Kepayahan dia mengangkat daging badannya yang gempal itu.

Sesampainya di dahan pohon petai yang bercabang itu, aku patahkan ranting yang menggantung rimbun buah petai yang masak. Banyak sekali buahnya. Jarang orang memetiknya. Entah punya siapa batang petai itu. Tapi nampaknya tak bertuan.

Petai-petai itu aku jatuhkan ke bawah. Bondan dengan sigap menangkapnya. Dia sudah menyediakan kantong plastik besar. Petai itu dibersihkan dari daun-daunnya yang halus. Yang masuk ke kantong plastik hanya buah petainya saja. Dalam waktu sekejap penuh kantong itu dengan petai. Lalu aku diperintahnya turun.

“Men, sudah penuh nih. Turunlah Kau, naik pula ular nanti mematuk kaki Kau itu,” teriaknya menakut-nakuti aku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline