Lihat ke Halaman Asli

Berperilaku Cerdas di Tengah Ketidakpastian

Diperbarui: 25 Mei 2020   09:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam masa pandemik ini yang rentan menimbulkan berbagai persoalan ditengah ketidakpastian.

Selain berdampak pada kesehatan dan ancaman hidup disatu sisi kita perlu, memperbaiki sifat dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari agar apa yang kita kerjakan itu tidak merugikan orang lain.

Apalagi untuk saat ini kita diharuskan berfikir keras untuk memilih apakah lebih mengutamakan diri sendiri atau banyak orang dan pada situasi seperti ini kebanyakan dapat di lihat dalam pertumbuhan ekonomi tingkat nasional hingga di setiap daerah yang bertebaran di indonesia.

Perkembangan pandemi dari hari ke hari terus meningkat dan tentu semakin menimbulkan kepanikan dan kekhawatiran, tapi bukan berarti kita memanfaatkan situasi ini untuk kepentingan pribadi melainkan bersama-sama menghadapi masa-masa sulit ini agar cepat berlalu dan kembali hidup sehat.

Namun, apakah dimasa pandemi ini kita mampu memperbaiki sifat dan perilaku kita, karena apabila kita bertindak yang semena-mena melakukan penampungan barang-barang untuk kebutuhan pribadi atau sekelompok keluarga dan lupa dengan orang lain.

Masa-masa sulit ini banyak yang memanfaatkn situasi ini , semisal, karena virus corona dari banyaknya informasi yang beredar, bantuan langsung tunai (BLT) menimbulkan konflik horizontal pada masyarakat tingkat bawah. Ini bukan hanya persoalan bagi-bagi sembako atau sekantong bahan kebutuhan hidup tapi ini adalah persoalan hak dan kewajiban dalam bersosial.

Konflik secamam ini dapat membahayakan sistem keuangan dan ketahanan sosial, ini disebabkan karena pembagian bantuan korban terdampak corona itu tidak efektif sehingga apa yang di dapatkan tidak merata dan mekanismenya pun seperti acara kekeluargaan sehingga yang berhak mendapatkan bantuan tersebut hanyalah orang-orang terdekat,kelompok tertentu dan paling banyak ialah anggota keluarga dari pemegang kekuasaan atau mereka yang dipercayakan untuk membantu mereka yang terdampak korban corona.

Hal semacam ini tidak baik untuk di tiru karena dapat berdampaak negatif pada hubungan yang lain dan ini perilaku yang tidak sehat, perperilakulah yang sewajarnya apalagi kita sama-sama tahu kita butuh waktu yang amatlah panjang dan butuh kerja sama untuk melawan masa pandemik ini untuk memperbaiki keadaan yang hari ini makin parah karena penyebaran virus corona masih ada dimana-mana.

Selain sekelompok orang tertentu itu yang sering menyalahgunkan kekuasaannya kita perlu bersikap yang lebih tegas dan untuk mencegah hal-hal semacam itu agar kita sama-sama mampu menjaga perilaku dan bertindak cerdas tanpa harus melakukan penumpukan barang-barang pribadi untuk kepentingan pribadi.

Harapannya di masa pandemik yang semakin memporak-porandakan segala unsur kehidupan kita pun tetap cerdik dalam bertindak karena dengan hal-hal semacam ini yang sering kita anggap hanya persoalan biasa, berperilaku cerdas bukan hal sepele. Melainkan satu prestasi yang tidak semua orang dapat melakukannya sekaligus.

Menciptakan suasana yang tentram dan menjaga segala sesuatu yang dapat merugikan orang lain dan yang lebih penting adalah kita berperilaku cerdas dalamm masa ketidakpastian agar tidak terjadi yang namanya krisis secara nasional, kalau tindakan seperti diatas tentang perilaku yang suka menampung barang-barang dapat menimbulakn konflik dan persoalan semakin bertambah juga dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi secara terpisah maka untuk mencegahnya kita hanya perlu tetap berprilaku cerdas dalam menanggapi persoalan semacam ini agar masa pandemik ini cepat berlalu dan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara nasional.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline