Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Tabiat Akhir

Diperbarui: 17 September 2019   07:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bulan bersangkar di awan
Segenap cahayanya berjatuhan
Sang pendosa mencoba meraih ketenangan
Riuh pikuk pikiran semoga kemuliaan

Di ujung cerita masih bertanya
Kenapa saya meraba ?
Kenapa hidup harus ada ?
Hanya karena untuk menyapa ?
Mungkinkah hanya untuk menyembah ?

Penglihatan mulai gelap
Dicabut sang penglahap
Matanya menusuk badannya bersayap
Sabitnya menusuk dengan sigap

Belum terjawab pertanyaanku
Kenapa saya semu ?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline