Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Shofiyulloh

Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya

Darurat Stunting di Negara Indonesia! Mahasiswa Universitas Brawijaya Menghadirkan Minuman Smooties Pencegah Stunting

Diperbarui: 11 Juli 2024   12:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

EXPO Program Kreativitas Mahasiswa/dokpri 

Stunting merupakan pada anak indikator kegagalan pertumbuhan pada mereka yang berusia di bawah 5 tahun akibat kekurangan gizi akut. Tinggi badan anak yang tidak sesuai dengan usianya saat itu adalah konsekuensi dari kondisi stunting. Proses stunting dapat terjadi mulai dari masa kandungan hingga usia 2 tahun (Saputri, 2019). 

Data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2023 menunjukkan bahwa prevalensi stunting mencapai 21,6%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat stunting di Indonesia masih tinggi. Menurut Komalasari et al. (2020), banyak faktor yang berkontribusi pada kejadian stunting, dengan faktor ibu menjadi yang paling signifikan. 

Status gizi ibu yang buruk selama kehamilan, postur tubuh pendek ibu, dan praktik perawatan anak yang tidak memadai, terutama dalam perilaku pemberian makanan, merupakan penyebab utama stunting. Faktor lain yang berkontribusi pada stunting termasuk infeksi pada ibu, kondisi ekonomi, serta pekerjaan dan mata pencaharian keluarga. Faktor ekonomi menjadi salah satu tantangan utama bagi ibu hamil dalam mencegah masalah stunting ini.

Upaya pencegahan stunting yang telah ada dan terus dilakukan adalah dengan meningkatkan diversifikasi produk pangan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil dan balita (Rosmalina et al., 2018). Namun, sebagian besar produk yang beredar di pasaran, baik yang diproduksi secara massal maupun rumahan, cenderung memiliki harga jual yang relatif tinggi. 

Hal ini mempengaruhi daya beli masyarakat, terutama mereka yang berasal dari ekonomi rendah. Harga produk nutrisi untuk pencegahan stunting di berbagai e-commerce biasanya lebih dari Rp 50.000,00. Oleh karena itu, dibutuhkan produk yang memiliki kandungan nutrisi setara atau lebih baik dengan harga yang lebih ekonomis untuk menjangkau lebih banyak masyarakat.

Sebagai bagian dari upaya pencegahan stunting, NUTRIGREEN smoothies instan dengan spirulina dan tepung kacang guar hadir sebagai solusi praktis bagi ibu hamil dan balita. Produk ini dirancang untuk konsumsi yang lezat dan terjangkau, dengan kandungan nutrisi esensial seperti protein, zat besi, dan asam folat. 

Spirulina juga dikenal dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan mengurangi kelelahan, membantu ibu hamil dan balita dalam menjaga kesehatan dan perkembangan mereka. Dengan fokus pada kebutuhan nutrisi selama kehamilan, produk ini diharapkan mampu berkontribusi dalam upaya pencegahan stunting.

kesehatan dan keselamatan. Selain itu, mengembangkan strategi distribusi yang efektif agar produk ini dapat dijangkau oleh masyarakat luas. Pendekatannya ini didasarkan pada keyakinan bahwa aksesibilitas adalah faktor krusial dalam pencegahan stunting.

Shofi selaku Quality Control Manager berpendapat bahwa "edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, terutama ibu hamil dan keluarga, sangat penting untuk keberhasilan program pencegahan stunting". Fokus pada pengembangan materi edukasi mengenai pentingnya gizi seimbang dan melakukan sosialisasi di berbagai komunitas dan posyandu. Menurutnya, peningkatan kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai nutrisi adalah langkah preventif yang sangat efektif dalam mengatasi stunting".

Aisya selaku Marketing & Creative Manager percaya bahwa promosi dan pemasaran yang efektif akan meningkatkan kesadaran dan penggunaan produk nutrisi yang telah dikembangkan. Dia bertanggung jawab dalam mengelola aspek pemasaran dan promosi produk, merancang kampanye pemasaran yang menarik dan informatif. 

Dengan memanfaatkan media sosial dan platform e-commerce, aisya yakin bahwa NUTRIGREEN smoothies instan akan dikenal oleh khalayak luas, yang pada gilirannya akan meningkatkan konsumsi dan dampak produk tersebut dalam pencegahan stunting.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline