Lihat ke Halaman Asli

Lord of The Rings, Revolusinya terhadap Dunia Entertainment dan Literasi Zaman Modern

Diperbarui: 20 Desember 2023   20:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Seri Lord of the Rings mempunyai tiga buku "The Fellowship of the Ring", "The Two Towers", dan "The Return of the King". Ini adalah serial fantasi yang ditulis oleh J.R.R. Tolkien,series sangat mempengaruhi istilah “fantasi” dalam novel dan film. 

Buku dari tahun 1960-an ini juga memberi pengaruh pada hal-hal lain, menurut tolkienlibrary.com Seri Lord of the Rings telah menginsipirasi permainan-permainan fiksi fantasi seperti yang popular sekarang yakni Dungeons and Dragons, sebuah permainan role-playing yang memberi kesempatan kepada pemain untuk memainkan dunia fantasi yang penuh dengan makhluk seperti elf, kurcaci, orc, dll. Hal ini juga berdampak pada banyak anak muda seperti saya dan para mahasiswa khususnya Jurusan Studi Bahasa Inggris.

Kisah buku ini merupakan sebuah dunia diciptakan Tolkien yang disebut Middle-realm. Dunia fantasi yang dibangun secara mendetail dan penuh dengan pemandangan menakjubkan, budaya unik, dan sejarah-sejarah legendaris. Dari Shire yang mempunyai lahan rumput dan tanah subur, Rivendell yang indah nan damai, dan kota kuno Minas Tirith hingga Mordor yang yang dipenuhi dengan kegelapan dan bahaya dunia dan Tambang Moria, sarang para iblis, Middle-realm merupakan sebuah tempat di mana pembaca dapat tenggelam sepenuhnya ke dalam dunia fiksi ini. Bakat Tolkien dalam membangun dunia berada pada tingkat yang sangat menakjubkan, seolah-olah pembaca dapat merasakan dunia itu sendiri, hanya dengan rangkaian kata-kata yang detail rumit ke setiap sudut dunia yang mempesona ini.

“Sangat menarik!, ceritanya sendiri sangat menarik, memiliki karakter yang fantastis, karakter favorit saya di serial ini adalah Legolas, karena karakternya sangat keren dan memikat.” Ujar Uta, seorang mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Andalas. Ketika saya menanyakan pendapatnya tentang serial The Lord of the Rings, dia menyatakan bahwa serial tersebut merupakan serial yang menarik, memiliki banyak variasi karakter seperti elf, hobbit, kurcaci, dan favoritnya adalah Legolas seorang elf serta pemanah yang mempunyai karakter yang tenang dan dingin tetapi juga memiliki selera humor yang lucu. Dari pendapat yang diberikan oleh teman saya Uta, yang menjelaskan mengapa cerita ini sangat unik dan menarik, dari awal cerita hingga akhirannya. Untuk pengembangan karakter, Uta sangat menyukai Legolas sebagai karakter yang dingin, bijak, dapat tenang menghadapi situasi apapun, dan seorang yang mudah ditebak, namun juga mempunyai sisi yang lucu terhadap dirinya terutama hubungan ia dengan sahabat tempurnya , Gimli sang kurcaci.

Tolkien mempunyai cara tersendiri yang khas untuk menciptakan karya-karyanya untuk menarik perhatian, dan digemari para pembaca. Mulai dari Frodo dengan keberanian dan rasa kebersamaannya, Legolas yang kadang lembut namun juga bisa arogan, Gimli yang keras kepala dan berisik, dan Aragorn seorang pemimpin yang pesimis dengan tanggung jawab yang berat. Dengan banyaknya karakter yang unik tersebar dalam cerita yang Tolkien tulis yang ia gabung untuk menciptakan buku fantasi ini.

“Sebagai mahasiswa jurusan Sastra Inggris, serial ini sepertinya buku yang wajib dibaca atau setidaknya ditonton karena memiliki peranan yang penting terhadap Sastra Inggris, dan selain itu saya juga senang membacanya dan cukup menikmatinya. Bagian favorit saya dalam serial ini adalah saat Gandalf si abu-abu berkata ‘You shall not pass!’ karena itu merupakan momen yang sangat ikonik dari serial itu sendiri.” Ungkap Lala, mahasiswa jurusan Bahasa Inggris jurusan Sastra Universitas Andalas. Saat saya mewawancarai kakak saya, bisa dilihat bahwa serial ini mempunyai dampak yang besar terhadap dunia sastra itu sendiri terutama siswa Sastra Inggris. Dan itu sangat ikonik terutama momen Gandalf the Grey.

Kisah yang ditulis Tolkien menghadirkan perasaan persahabatan, dan menunjukkan betapa seriusnya pengorbanan. Misalnya, tokoh Frodo, dia tidak seharusnya melakukan pencarian untuk membawa cincin itu ke Gunung Doom, kemudian dia menyadari bahwa dia ditakdirkan untuk tugas tersebut karena mengetahui bahwa jika tidak ada yang mau melakukannya, yang penting adalah kepadanya bahwa semuanya akan lama berlalu. Rasa tidak mementingkan diri sendiri dan rela berkorban mengingatkan pembaca, bahwa pengorbanan itu pahit namun harus ada, dan tidak sembarang orang yang sanggup melakukannya.

Serial ini tidak hanya menceritakan tentang pertempuran-pertempuran epik, makhluk mengerikan, kastil raksasa, dan kebaikan melawan kejahatan, tetapi juga tentang pentingnya pengembangan dan pendirian karakter. Dari hubungan Gollum dengan Cincin Utama yang menciptakan kepribadian gandanya menjadi goblin yang tidak bisa ditebak, hingga bagaimana Aragorn sang Penjaga Hutan Utara menjadi pewaris Raja Arnor dan Gondor kuno yang kemudian menjadi Raja Elessar, pemimpin dari Gondor. Cara Tolkien menciptakan karakter dengan ciri khasnya benar-benar membuat  pembaca bisa memahami cerita, tidak membuatnya membosankan, hanya tentang kebaikan melawan kejahatan.

The Lord of the Rings adalah jenis serial yang menciptakan pengaruh luar biasa hingga saat ini. Banyak orang mulai terpengaruh oleh sastra karena serial yang revolusioner ini dalam membentuk budaya populer zaman modern. Mereka bahkan membuat film adaptasi yang disutradarai oleh Peter Jackson, menunjukkan kepada generasi muda betapa legendarisnya karya Tolkien. Secara keseluruhan, bisa disimpulkan bahwa The Lord of the Rings adalah salah satu serial yang disepakati sebagai sebuah mahakarya yang menggugah banyak orang di dunia sastra, menciptakan visi dan imajinasi baru bagi generasi muda, dengan kemampuan J.R.R. Tolkien mengarang dunia yang sangat menyeluruh, dan karakter yang sangat berkesan. 

Dari perjalanan mereka untuk menghancurkan cincin melalui middle-realm, pertempuran melawan segala rintangan, adalah bukti bahwa mereka harus tetap bersatu, pentingnya kekuatan persahabatan, pengorbanan, tidak mementingkan diri sendiri, kegembiraan, dan perlawanan demi kebaikan yang lebih baik. Serial ini mengingatkan kita, bahwa dengan bersama kita akan menjadi lebih kuat, dan cara kita mengembangkan karakter itulah yang akan membimbing kita melewati masa-masa tergelap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline