Perilaku konsumtif merupakan perilaku seseorang terhadap suatu barang atau jasa. Dimana seseorang cenderung melakukan pembelian/pengeluaran secara berlebihan terutama pada barang atau jasa yang tidak diperlukan. Perilaku konsumtif dapat dilakukan oleh semua kalangan baik remaja maupun orang tua, ada alasan mengapa perilaku konsumtif bisa terjadi, salah satunya karena adanya finansial yang mendukung. Saat finansial mendukung mereka akan beranggapan bahwa membeli barang atau jasa secara berlebihan tanpa memikirkan kedepannya adalah hal yang normal dan membuat mereka bahagia, oleh sebab itu, sangat mudah untuk melakukan perilaku tersebut.
Lalu bagaimana kita tahu apakah kita termasuk konsumen yang konsumtif atau bukan? Seseorang yang memiliki sifat konsumtif memiliki beberapa ciri dalam mengkonsumsi barangnya, diantaranya yaitu:
- Mudah terbujuk dengan iklan.
- Membeli barang secara berlebihan.
- Membeli barang tidak berdasarkan pada manfaatnya.
- Suka mengahamburkan uang yang dimilikinya.
Dari ciri-ciri perilaku konsumtif yang sudah dijabarkan, maka teman-teman mampu mengetahui bahwa perilaku tersebut merupakan perilaku yang negatif. Dari perilaku negatif itu akan menimbulkan dampak yang negatif pula, seperti:
- Berbelanja barang yang tidak penting, nantinya akan menyebabkan pengeluaran menjadi membludak, dan melahirkan gaya hidup boros.
- Timbulnya kecemburuan sosial saat melihat gaya hidup orang lain, sehingga nantinya akan menimbulkan rasa untuk meniru serta memicu tekanan sosial.
- Kurangnya kesempatan untuk menabung, yang akan mengakibatkan tidak adanya dana darurat.
- Dapat meningkatkan angka kemiskinan, dan akan mengakibatkan ketimpangan sosial.
- Cenderung sulit untuk menyiapkan kebutuhan yang akan datang, serta memicu gaya hidup mewah.
Setelah mengetahui bagaimana dampak dari perilaku konsumtif, teman-teman perlu mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi terciptanya perilaku konsumtif. Ada 2 faktor penyebab terciptanya perlaku konsumtif, yaitu faktor eksternal dan faktor internal.
Faktor eksternal dapat dipengaruhi oleh kelas sosial, kelompok, dan juga keluarga. Mengapa 3 hal tersebut dapat menjadi pengaruh terhadap perilaku konsumtif? Kelas sosial dapat mempengaruhi seorang konsumen menjadi konsumtif karena pada golongan kelas sosial tertentu, orang orang dipaksa untuk terus update dan mengoleksi barang barang mewah. Lalu pada beberapa kelompok juga anggotanya dipaksa untuk membeli barang barang yang sebetulnya tidak terlalu diperlukan. Keluarga juga dapat menjadi faktor seseorang menjadi konsumtif, karena sebuah keluarga sangat mempengaruhi keputusan seseorang dalam membeli sebuah barang. Lalu ada faktor internal, ada beberapa faktor internal yang dapat mempengaruhi seorang konsumen menjadi konsumtif, seperti adanya motivasi untuk terus melakukan sebuah pembelian terhadap suatu barang atau jasa, lalu juga ada konsep diri yang membuat persepsi dan sikap seseorang yang membuat dirinya menjadi seorang konsumen yang konsumtif.
Ada beberapa cara nih untuk menghindari perilaku konsumtif ini, diantaranya adalah:
1. Prioritaskan kebutuhan dan buat anggaran belanja bulanan.
Jadikan anggaran ini sebagai patokan untuk menghindari pengeluaran terlalu banyak untuk hal-hal yang tidak penting.
2. Alokasikan uang untuk produk asuransi dan investasi.
Asuransi dan investasi merupakan tabungan yang akan membantu di masa depan. Dan dengan membeli asuransi dapat mengurangi risiko yang mungkin tiba-tiba terjadi.
3. Buanglah sifat gengsi.
Kembangkan gagasan bahwa tidak harus memiliki apa yang dimiliki orang lain. Jangan bergantung pada orang lain, hiduplah dengan bijak dan kelola uang dengan hati-hati. Jika merasa orang-orang di sekitar memberikan pengaruh negatif, pertimbangkan untuk mencari lingkaran pertemanan baru yang lebih positif.